TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emisi karbon yang dibuang dari knalpot kendaraan di Indonesia saat ini terus meningkat, seiring dengan bertambahnya populasi kendaraan yang dijual produsen otomotif. Indonesia kini berada di peringkat 4 negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia setelah China, AS, Rusia dan India.
Karbon merupakan zat yang sangat berbahaya yang juga dihirup terus-menerus bisa memicu penyakit kanker dan penyakit lainnya.
Dilatarbelakangi hal tersebut, Watu Group melakukan riset dan menciptakan produk untuk kendaraan yang berfungsi merawat mesin sekaligus menurunkan emisi gas buang kendaraan.
Melalui anak usahanya, PT Watu Sinergi Internasional, grup usaha ini memperkenalkan produk aditif bahan bakar Salvis Fuel Additive, yang 100 persen dibuat dari bahan organik.
Pemakaian aditif ini adalah dengan cukup menuangkannya ke dalam tangki bahan bakar kendaraan dengan takaran 1 ml untuk setiap 1 liter bahan bakar bensin maupun solar.
Setelahnya, bahan aditif ini bekerja memproses bahan bakar menjadi molekul yang lebih kecil dan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna di ruang mesin. Manfaatnya, mesin menjadi lebih awet, lebih bertenaga, lebih dingin, dan lebih irit bahan bakar serta menurunkan karbon secara drastis seperti hasil pengujian yang didapat dari Sucofindo dan Lemigas.
“Salvis Fuel Additive merupakan produk yang pada dasarnya diciptakan untuk membuat udara lebih bersih dan mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan. Sedangkan BBM lebih irit, mesin lebih bertenaga, merawat ruang bakar mesin adalah sebagai bonus tambahan yang dapat dinikmati oleh penggunanya” ujar Jaka Kristandi, Product Manager Watu Group dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Rabu (17/1/2018).
Baca: Mobil LCGC dan Low MPV Diprediksi Masih Jadi Favorit Konsumen Otomotif di Tahun 2018
Baca: Fitur-fitur Memukau di Skutik Gres Yamaha Lexi yang Hari Ini Launching Internal
Baca: Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia Terkendala Penyesuaian Tarif Pajak
Jaka menambahkan, pengujian penggunaan Salvis Fuel Additive selama ini sudah dilakukan di kalangan komunitas mobil seperti HOFOS (Honda Freed Owners Indonesia), TIOCI (Toyota Innova Owner Club Indonesia), TYCI (Toyota Yaris Club Indonesia) dan FK3O (Forum Komunikasi Klub dan Komunitas Otomotif).
“Kami mendukung kegiatan-kegiatan komunitas otomotif yang bersifat sosial, kekeluargaan, dan yang pasti go green yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan mereka,” kata Jaka Kristandi.
Menyusul produk aditif ini, Watu Group di tahun 2018 ini juga akan merilis pelumas Salvis untuk kendaraan jenis diesel dan bensin untuk berbagai jenis dan merk kendaraan.
Pelumas ini diformulasikan khusus untuk kendaraan yang berjalan di iklim tropis, dan mampu mengurangi friksi (memperkecil koefisien gesekan di mesin) yang berdampak pada mesin lebih halus dan awet.