TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang turun membalap full musim di ajang World Super Sport 300 (WSS300) musim 2018, ini pebalap muda Imanuel Pratna menggelar acara syukuran kecil-kecilan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (3/3/2018) sore.
Acara syukuran yang dihadiri orangtua Imanuel Pratna ini menjadi semakin meriah dengan hadirnya sejumlah pebalap koleganya seperti pebalap Formula single seater nasional David C Sitanala, Ali Adrian Rusmiputro, dan Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Minoru Morimoto dan Ketua Ikatan Motor Indonesia DKI Jakarta (IMI DKI), Anondo Eko.
Di WSS300 musim 2018 ini Imanuel Pratna akan membalap bersama tim privateer balap asal Italia, Terra e Moto. Pebalap Indonesia yang juga akan turun bertarung di WSS300 musim ini adalah Ali Adrian Rusmiputro.
Imanuel Pratna mengatakan, untuk turun di WSS300 pihaknya tidak mendapatkan target khusus dari tim. Tapi dia pribadi menargetkan masuk top three.
"Kalau dilihat dari tahun lalu pengalaman sebagai pebalap ARRC, kita mampu. Target saya top three. Nanti bisa dilihat setelah seri satu digelar," ungkap Imanuel Pratna.
Dia merasa persiapan untuk membalap di seluruh seri WSS300 juga sudah cukup memadai, termasuk adaptasi dengan cuaca, budaya dan makan lokal di Eropa, termasuk Italia. Imanuel mengaku sangat banyak terbantu, terutama skill membalap, oleh pengalamannya mengikuti dua kali workshop membalap di bawah bimbingan langsung pebalap motoGP Valentino Rossi bersama Yamaha Indonesia beberapa waktu lalu.
Dirinya tetap akan mempertahankan gaya membalap yang agresif seperti yang selama ini dia perlihatkan saat turun di ARRC. Namun, dia tidak akan mengikuti gaya balapan pebalap Asia yang cenderung bermain kasar, dan saling sikut di lintasan.
Menurutnya, kultur membalap para pebalap muda Eropa di WSS300 sangat berbeda dari pebalap Asia di ARRC.
"Kalau melihat pengalaman selama ini di ARRC, pebalap di Asia biasa saling sikut, main tutup kalau tak mau disalip. Beda dengan pebalap Jepang yang cenderung lebih stabil.
Gaya pebalap Eropa rapi, mereka tak marah ketika di overtaking. Nah buat saya, saya tak mau ikuti gaya pebalap Asia. Tapi styling saya membalap agresif akan tetap saya pertahankan," ungkapnya.
Imanuel menambahkan, dirinya sudah mempelajari gaya dan atmosfer kehidupan di Italia, termasuk dari pengalaman dua kali ikut camp bareng Valentino Rossi.
"Selama dua pekan tinggal di sana, bisa belajar ritme kehidupan di sana. Soal makanan nggak ada masalah. Kebetulan sejak kecil biasa suka makanan menu Italia. Saya juga punya teman orang Italia asli," imbuhnya.
Imanuel Pratna akan mengawali kompetisi di WSS300 dengan kegiatan konferensi pers tim yang akan berlangsung 11 Maret 2018 mendatang di Italia. Lalu selama tiga hari, mulai 16 sampai 18 Maret 2018 dia akan mengikuti track day. "Hampir semua tim yang membalap di 300 akan ikut," ujarnya.
"Setelah itu belum ada tambahan latihan latihan lagi dari tim. Kali ini tim ngasih latihan di sirkuit balap besar," ungkapnya.
Race seri 1 di Italia akan dilaksanakan 8 April, lalu dilanjutkan sepekan kemudian di seri 2 di Assen.
Rekannya dari Indonesia Ali Adrian yang juga akan turun membalap full seri di WSS300 di acara syukuran mengatakan, tidak mudah bertarung bagi pebalap Indonesia di ajang balap dunia WSS300.
"Komitmen besar tidaklah cukup untuk memberikan bukti. Perlu hasil yang betul-betul konsisten dan juga dukungan dari segenap bangsa agar kita sebagai pembalap juga semakin terpacu meraih hasil terbaik di ajang balap tersebut," ujar Ali Adrian.
Presdir YIMM Minoru Morimoto yang dulunya juga menjadi pebalap semasa muda memberi pesan penting kepada Imanuel Pratna.
Dia mengatakan, dirinya dan Yamaha sebagai pabrikan bangga atas upaya yang dilakukan selama ini untuk mencetak Imanuel Pratna sebagai pebalap muda Indonesia berbakat. Dia bangga, kini Imanuel bisa turun di balapan full seri di WSS300 sebagai buah dari upaya pembinaan yang selama ini Yamaha lakukan.
Morimoto menambahkan, kebanggaan yang membuncah itu mirip dengan rasa bangga yang Morimoto rasakan ketika dia muda dulu dan berjuang sebagai pebalap muda Jepang turun membalap di balapan internasional di Eropa.
Imanuel Pratna menyatakan dukungan banyak pihak yang diberikan kepada dirinya sendiri akan menjadi modal dan awal baik bagi dirinya membalap di kejuaraan balap internasional.
"Sebagai salah satu wakil Indonesia di ajang kejuaraan ini, ada ambisi besar untuk memberikan pembuktian bahwa pebalap Indonesia juga mampu menjuarai ajang balap kelas dunia seperti ini," kata Imanuel Pratna.
Waryanto, ayah kandung Imanuel Pratna mengaku senang atas dukungan berbagai pihak yang selama ini diberikan untuk putranya, termasuk dukungan dari sponsorship.Hari
PT Mega Karya Mandiri, produsen helm Cargloss adalah salah satu perusahaan yang ikut memberikan support kepada Imanuel Pratna di WSS 300 musim 2018 ini.
Hari Suherman, Dirut Mega Karya Mandiri mengatakan, Imanuel Pratna merupakan pebalap muda yang perlu didukung.
"Saya melihat El pebalap berbakat, tinggal menguatkan semangat saja. Kalau ada dorongan yabg kuat dari dirinya sendiri, dia pasti dia bisa maju. Usianya juga masih cukup muda, 21 tahun," ungkap Hari Suherman.