Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko
TRIBUNNEWS.COM, ONTARIO - Bisnis BlackBerry Ltd. kian kencang setelah berhasil digandeng Jaguar Land Rover untuk mengembangkan teknologi otomotif.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/3), Jaguar, yang dimiliki oleh konglomerasi asal India, Tata Motors Ltd akan melisensikan teknologi BlackBerry dan memperkerjakan beberapa insinyur BlackBerry untuk bekerja pada sistem infotainmen baru Jaguar Land Rover.
Kesepakatan terbaru ini membuat sistem BlackBerry sukses selama setahun terakhir dengan memperluas perangkat lunak mobil QNX-nya dari sistem hiburan di dalam mobil ke ranah perangkat lunak otomotif lainnya, termasuk teknologi self-driving.
Chief Executive Officer (CEO) BlackBerry, John Chen mengatakan, telah menggunakan jaringan pelanggan QNX di industri mobil dan teknologi nirkabel BlackBerry untuk menandatangani kesepakatan baru dengan beberapa perusahaan besar termasuk Ford Motor Co., Qualcomm Inc., Baidu Inc. dan Nvidia Corp.
"Bekerja dengan Jaguar dapat membuka pintu ke kemitraan lain dalam kerajaan besar Tata Motors," ungkap Chen tanpa mengungkapkan nilai kesepakatan antara perusahaannya dengan Jaguar, dilansir dari Bloomberg.
Baca: MAB Siapkan Pabrik di Atas Lahan 10 Hektar di Subang untuk Produksi Bus Listrik
Meskipun perangkat lunak mobil masih merupakan bagian yang relatif kecil dari bisnis BlackBerry, namun keberadaannya menjadi area pertumbuhan yang penting.
Setelah membuang unit ponsel cerdas karena penjualannya menyusut, Chen telah bekerja menggeser BlackBerry untuk fokus ke perangkat lunak untuk berbagai sektor bisnis, serta membawa perusahaan teknologi lainnya ke pengadilan karena diduga menggunakan paten nirkabel lama BlackBerry.
Reporter: Agung Jatmiko