TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nissan memasang target ambisus. Tanpa tedeng aling-aling, Nissan menargetkan satu juta mobil listrik terjual hingga tahun fiskal 2022.
Target penjualan sejuta mobil listrik, termasuk di dalamnya Nussan e-Power, merupakan bagian dari strategi jangka menengah Nissan M.O.V.E to 2022.
Di luar penjualan, rencana lainnya adalah mengembangkan kendaraan pure electric baru menyusul kesuksesan Nissan LEAF.
Kemudian melirik pasar Tiongkok dengan meluncurkan mobil listrik di bawah merek yang berbeda.
Konkretnya, produk di Tiongkok yang dimulai tahun ini menyasar segmen C, berdasarkan teknologi Nissan LEAF.
Peluncuran produk - ini juga mencakup EV dengan harga terjangkau di Tiongkok dari joint venture Alliance, eGT New Energy Automotive.
Kendaraan listrik baru dengan harga terjangkau ini akan dikembangkan Alliance dan Dongfeng untuk platform SUV segmen A.
Baca: Nissan Uji Tangki Bahan Bakar Serena yang Kasusya Viral karena Terisi Pertalite 78 Liter
Di luar Tiongkok, Nissan bakal menawarkan kendaraan listrik crossover global, yang terinspirasi dari konsep Nissan IMx, memperkenalkan varian baru elektrik bagi INFINITI pada tahun fiskal 2021.
Tak ketinggalan, Nissan berencana pula melengkapi 20 model di 20 pasar dengan teknologi swakemudi; dan,
Terakhir, mencapai konektivitas 100% untuk seluruh mobil Nissan, Infiniti, dan Datsun terbaru yang dijual di pasar utama pada akhir tahun rencana jangka menengah.
”Kami berupaya untuk fokus dalam menyampaikan Nissan Intelligent Mobility, yang mencakup tiga elemen inti dari elektrifikasi, yaitu teknologi swakemudi, konektivitas, dan layanan mobilitas baru,” kata Phillipe Klein, Chief Planning Officer Nissan dalam keterangan tertulis.