Laporan Reporter Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika ingin motor skutik 125 cc kelas medium, kini ada pilihan baru, Yamaha Lexi.
Ini adalah skutik dari Maxi series Yamaha terbaru dengan kapasitas mesin 125 cc. Tribunnews berkesempatan melakukan test ride skutik ini dengan rute dari kantor kami di kawasan Palmerah Barat menuju Cilebut di Kabupaten Bogor.
Jarak yang kami tempuh kurang lebih 56 kilometer. Tipe yang kami uji adalah Lexi S, varian tertinggi dari Yamaha Lexi.
Di atas kertas, tenaga dan torsi Yamaha Lexi lebih besar tercatat, tenaga maksimal Lexi adalah 8,75 KW (11,7 tk) @8.000 rpm. Sementara pesaingnya di kelas yang sama berada di bawahnya sedikit, yakni 8,3 KW (11,1 tk) @8.500 rpm.
Di awal start, Lexi memang seperti kurang bertenaga. Tidak perlu menunggu lama saat mesin panas pengendara serasa melesat seperti peluru. Padahal, data di speedometer digital baru menunjuk angka 55 kilometer per jam.
Duduk di posisi pengendara Lexi juga cukup nyaman, ruang untuk kaki lumayan lapang sehingga tidak membuat pegal.
Posisi berkendara Lexi menawarkan posisi kaki yang bisa diselonjorkan, mirip Yamaha NMAX.
Handling atau stang juga cukup oke ditambah tampilan speedometer digital yang lengkap memberikan informasi soal kecepatan, kapasitas tangki bensin dan jam, naik Lexi dengan tampilan tersebut serasa mengendarai mobil.
Baca: Suzuki Kenalkan Nex II, Generasi Baru Skutik Segmen Low Entry
Bantingan dan shockbreaker Lexi juga sangat baik saat Tribunnews melibas polisi tidur bahkan jalan rusak di sekitar kawasan Sawangan dan Parung. Rasanya pantat tidak menjadi sakit karena terasa cukup empuk. Ini berkat aplikasi suspensi tabung atau Sub-Tank shockbreaker di roda belakang.
Untuk urusan manuver salip menyalip Lexi juga cukup lincah, meski bobotnya memang lumayan berat. Lexi memiliki bobot 112 kilogram.
Pengendara harus sedikit berhati-hati saat hendak bermanuver karena bobot Lexi yang bongsor tersebut.
Tidak hanya itu, bodi Lexi juga cukup tinggi.
Tribunnews saat menemui macet harus menurunkan kedua kaki untuk menyeimbangkan cukup kesulitan menapak tanah.
Tinggi jok Lexi tercatat 785 mm, sementara jarak terendah dengan permukaan tanah 133 mm.
Untuk urusan bahan bakar Yamaha mengusung mesin Blue Core plus teknologi VVA. Mesin ini mengincar iritnya konsumsi bahan bakar, namun tanpa mengorbankan performa.
Terbukti saat Tribunnews menjajal Lexi, isi full dengan bahan bakar jenis Pertamax, hanya berkurang tiga bar untuk jarak Jakarta-Bogor dengan kecepatan rata-rata 70 kilometer per jam.
Baca: Isuzu Traga Siap Merangsek Industri Ritel Indonesia
Baca: Sehabis Touring Jauh, Parts Apa Saja di Yamaha NMAX yang Sebaiknya Dicek dan Segera Diganti?
Akan tetap ada beberapa hal yang agak disayangkan dari Lexi, kalau di motor skutik lain di kelas yang sama, posisi 'coolant' atau pendingin mesin mudah dijangkau dengan posisinya berada di tangki bensin, untuk Lexi butuh pengorbanan lebih membuka baut karena posisinya yang tersembunyi di bawah.
Para montir juga tampaknya agak kesulitan untuk mengganti oli karena knop mesin berada di bawah dekat full step Lexi.
Yamah Lexi juga telah dilengkapi fitur Smart Key atau sistem penguncian keyless. Fitur ini membuat berkendara semakin praktis dan akan meningkatkan sistem keamanan karena terintegrasi pada Immobilizer dan Answer Back System.
Lampu depan Lexi S juga sudah menggunakan sistem pencahayaan LED sehingga lebih terang dan awet.
Desain lampu utamanya terlihat mewah dan elegan. Lexi S juga dilengkapi lampu Hazard sebagai tanda saat kondisi darurat.
Kapasitas bensin Lexi tipe S adalah 4,2 liter juga memiliki bagasi yang lapang, membuat motor skutik ini makin fungsional.
Ada pula fitur Electric Power Socket yang ada di bagian depan untuk mengisi daya gawai pengendara.