Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Modifikasi mobil yang dilakukan builder satu ini boleh dibilang merupakan modifikasi gila-gilaan.
Renaldo Kresnata Wibowo, pemilik bengkel Zoom melakukan rombakan total atas mobil Honda Accord lawas lalu mengubahnya menjadi Honda Accord model terbaru yang kekinian.
Renaldo mengganti seluruh bodi mobil mulai dari wide body, bodykit hingga kap mesin. Kendala tersulit yang dia hadapi selama melakukan modifikasi ini adalah membuat versi facelift-nya karena kontur bodi mobil jauh berbeda antara Accord tipe lama dengan tipe baru.
Di versi hasil modifikasi, sedan ini sudah dlengkapi moonroof, sehingga terlihat sporty dan eksotis. Moonroof ini juga hanya ada satu di Indonesia, yang materialnya diimpor dari Korea Selatan.
Biasanya moonroof yang standar itu bentuknya datar, tapi kalau yang ini agak tampil melengkung.
Untuk menambah kekokohannya, Renaldo juga meenyematkan velg work wheels meister s1 dengan balutan si karet bundar Toyo T1R untuk depan berukuran 245/35/19", dan belakang 285/30/19".
Untuk disc brake-nya, dia mengaplikasikan Brembo 6pot 360mm drilled rotor untuk depan dan 4pot 360mm drilled rotor untuk belakang. Mobil ini juga sudah terpasang air suspensi ball on.
Melongok ke sektor interior, jok sedan ini telah dibungkus full redesign & stitching rainbow MB Tech seat, kemudian kabinnya menggunakan Leather Pro dari Bali yang disematkan pada dashboard, setir serta panel-panel dengan menggunakan karbon.
Renaldo sempat 2-3 kali merombak di bagian tersebut. "Yang paling susah adalah merombak kap mesin sama bagasi, untuk membuat tampilannya keliatan manis serta nyambung," jelas pria asal Semarang ini.
Perubahan di sektor engine meliputi custom turbokit using Garrett m24 ar60, RXZ performance intercooler piping. "Kita hanya menambah turbocharger, untuk mesin nggak ada perubahan masih tetap menggunakan mesin Honda Accord," ujarnya.
Baca: PKS Dukung KPU, Tolak Mantan Koruptor Jadi Caleg
Tak ada perubahan pula pada perangkat pada sound system. Audionya masih terbilang standar.
Saat diterjunkan di kompetisi Indonesia Automodified (IAM) pada 19-29 April 2018 lalu, Honda Accord garapannya ini menyabet trofi Car and Model Award, Hottest Car Display, The Perfect Paint, Instance, Best Flush, Finest Fitment-air rade, The IAM Rep, Best interior-vibe, Best VIP Japanese, Best Saloon, People Choice Best Car dan The Best Asian Modified Car.
Jika dihitung total pengerjaannya sembari menunggu part-partnya, kata dia, prosesnya memakan waktu satu tahun. "Tapi pengerjaannya hanya sekitar 6 bulan. Untuk kap mesin 1 bulan, bagasi juga sebulan," ujarnya.
Melongok ke sektor buritan, lampu belakang sedan ini juga sudah facelift dengan menyematkan lampu Accord 2017 untuk depan dan belakang. Alasannya, lampu tersebut belum ada di Indonesia, dan running lead nya juga berasal dari Thailand.
Yang membuat lama proses pengerjaannya, kata dia, adalah saat mengatur posisi sorot lampu.
"Nngak bisa sembarangan, jangan kita main pasang tapi sorot lampunya nggak diatur. Kita sudah mengatur posisi sorotnya, jadi nggak bakalan ngaco," tuturnya.
Honda Accord modifikasi ini merupakan hasil karya terbaik Zoom yang menguras biaya Rp 600 jutaan. Rata-rata pemilik mobil yang ingin dimodifikasi mobilnya, menyerahkan sepenuhnya kepada sang builder untuk dress up dari model maupun bentuknya.
"Saya memiliki kebebasan untuk berkreasi, makanya kalau saya sudah dipercaya oleh customer, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginannya," kata Renaldo yang sehari-hari adalah pengusaha distributor keramik di Semarang ini.
Rencananya, sang owner mobil ini, Viriya Nanda Susanto, akan mengganti perangkat sound system secara menyeluruh.
"Kemungkinan nanti saya akan mengubah cat, audio, eksterior mulai dari bodykit lalu kaki-kaki, kemudian interior. Juga mungkin akan saya tambahkan beberapa part," ungkap Viriyana Nanda Susanto.
Sebelumnya, mobil ini sudah beberapa kali terjun di kontes Indonesia Automodified (IAM) dan menyadang gelar The King di Banyuwangi dan Jogja. Pernah pula meraih gelar The King juga di Honda Fest 2018 di Surabaya.