Laporan Reporter Kontan, Sugeng Adji Soenarso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjulan alat berat PT United Tractors Tbk tumbuh lumayan signifikan. Hingga tengah tahun ini, pendapatan lini bisnis mesin konstruksi mencapai Rp 13,9 triliun, meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 11,2 triliun.
Corporate Secretary PT United Tractors Tbk, Sara Loebis, menjelaskan, pencapaian ini tak lepas dari membaiknya harga komoditas. Pastinya dampak penguatan harga komoditas batubara.
Lini bisnis mesin konstruksi menjadi kontributor kedua pendapatan yang mencapai 36%. Per Juni 2018, penjualan Komatsu tumbuh 37% menjadi 2.400 unit.
Merek lainnya yaitu UD Truck (truk Quester), dengan penjualan 417 unit, naik 51% dari sebelumnya 276 unit. Namun, untuk penjualan merek Scania menurun tipis menjadi 533 unit dari sebelumnya 553 unit.
Sara menyebutkan, pertumbuhan kinerja bukan hanya pada penjualan unit baru alat berat, tetapi juga suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat yang meningkat 35% menjadi Rp 4,4 triliun.
Baca: Sampai Akhir 2018, DFSK Akan Miliki 50 Jaringan Dealer
Selain alat berat, konsumen juga membutuhkan support. Jadi kami menyiapkan support dari after sales. Kami juga menyediakan mekanik di lapangan, ungkap dia.
Dengan strategi demikian, emiten dengan kode saham UNTR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terus berupaya memompa kinerja bisnisnya. Mengacu laporan keuangan di semester I-2018, penjualan bersih UNTR tercatat tumbuh 32,31% menjadi Rp 38,94 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,43 triliun.
Dari sisi bottom line, UNTR mencatatkan laba bersih Rp 5,47 triliun, tumbuh 60,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,42 triliun.
Dari catatan KONTAN, perusahaan ini menargetkan penjualan 4.500 unit alat berat pada tahun ini. Jumlah itu naik 18% dibandingkan tahun lalu 3.788 unit. Hingga paruh pertama tahun ini, realisasi penjualan mencapai 2.400 unit setara 53% dari target.
Kondisi tersebut berbeda dengan tahun lalu. Kala itu, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menaikkan target penjualan hingga dua kali. Sebab, belum genap satu semester di tahun lalu, penjualan UNTR sudah mencapai 55% dari target.