News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

GIIAS 2018

Mengapa Mesin Mobil Langsung Jatuh Saat Terjadi Tabrakan Keras dari Arah Depan? Ini Penjelasannya

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Crash test SUV Glory 580 di China dengan metode C-NCAP dengan kecepatan mobil 50 km per jam untuk mengetahui tingkat kerusakan (impact) tabrakan dari arah depan.

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mobil-mobil buatan masa kini menurut sebagian orang disebut lebih ringkih ketimbang mobil-mobil buatan zaman dulu, misalnya yang diproduksi di tahun 1980-an atau 1990-an.

Misalnya, bumper langsung remek saat menubruk objek di depannya. 

Selain itu, dalam banyak insiden laka adu kambing, yang melibatkan dua kendaraan saling bertabrakan dari arah depan, mesin mobil yang terlibat tabrakan kerap terlihat langsung jauh dari dudukannya. Bagian hidung kendaraan langsung ringsek.

Mengapa terjadi demikian?

Taqwa Suryo Swasono, pemilik workshop Garden Speed mengatakan, fakta sebenarnya adalah produsen mobil merancang mobil yang diproduksinya sedemikian rupa untuk mengurangi efek luka parah pada penumpang, terutama di kabin depan.

"Crumple zone ini terobosan yang dibuat oleh pabrikan otomotif dunia untuk mengurangi risiko rusak pada monokoknya," ungkap Taqwa Suryo Swasono di acara Media Talkshow DFSK yang digelar di arena pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, hari ini, Selasa (7/8/2018).

Baca: Teknologi Kenyamanan, Fitur Kunci di SUV DFSK Glory 580: Apa Saja?

"Dulu perusahaan pabrikan otomotif tidak peduli pada pejalan kaki. Pabrikan otomotif membuat mobil yang sangat kokoh bumpernya ala American Style, tapi kalau menyerempet pejalan kaki langsung mati. Sekarang bumper diganti dengan material bumper kosong atau diisi dengan material yang ringan," jelas Taqwa.

Tentang mesin mobil yang langsung jatuh saat terjadi tabrakan hebat dari arah depan, Taqwa menjelaskan, pabrikan otomotif sengaja merancang engine mounting yang bisa lepas dari dudukannya saat terjadi dilokasi akibat benturan hebat.

"Engine mounting kini juga dirancang membuat mesin langsung jatuh ke bawah untuk menghindari kerusakan parah saat terjadi tabrakan keras dari arah depan," ungkapnya.

"Mobil yang aman hampir tidak saya temukan bobotnya ringan. Ini karena kabin monokoknya dirancang lebih kuat dan kokoh," imbuh Taqwa.

Ricky Humisar, Head of Product Planning PT Sokonindo Automobile mengatakan, SUV DFSK Glory 580 telah menjalani crash test C-NCAP sebelum dipasarkan.

Di China, DFSK Glory 580 sudah dipasarkan di China sejak 2016 dan menjadi SUV 7-seater laris di sana. Sampai saat ini telah terjual hingga sekitar 400-an ribu unit.

Dia menyebutkan, khusus pada DFSK Glory 580 varian mesin 1,5 liter telah dilengkapi dengan turbocharger dan intercooler. "Turbocharger tidak hanya berfungsi sebagai pendongkrak tenaga dan meningkatkan performa mesin. Tapi juga mampu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar," ungkap Ricky Humisar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini