TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo) mencatat, sepanjang 2017 penjualan mobil baru di Indonesia hanya menempati peringkat 17 dunia.
Pada tahun tersebut, angka penjualan mobil mencapai 1.079.534 unit. Untuk tiga besar dunia, masing-masing ditempati China dengan penjualan mencapai 28 juta unit, disusul Amerika Serikat dengan 17,8 unit, dan Jepang dengan 4,9 unit.
Sedangkan untuk skala regional Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat pertama, disusul Thailand dengan 871.000 unit, dan Malaysia dengan 576.000 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, menyatakan, Indonesia memang merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Namun ia menyebut rasio kepemilikan mobil per penduduk masih rendah.
Baca: Cara Kalkulasi Harga Suzuki Jimny versi CKD Rp 292 Juta OTR
Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia diketahui masih 87 mobil per 1.000 penduduk.
Kukuh membandingkannya dengan Malaysia yang sudah mencapai 439 mobil, Brunei Darussalam dengan 700 mobil, dan Singapura dengan 147 mobil.
"Kalau kita ingin meningkatkan rasio dari 87 ke 88 saja, ada potensi pasar yang bisa dijual 260.000 unit per tahun," ucap Kukuh Kukuh saat menjadi pembicara dalam seminar "Studi Pengembangan Electric Vehicle" di Arena GIIAS 2018, di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (9/8/2018).
Kukuh menyadari peningkatkan rasio kepemilikan kendaraan harus didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, ditandai naiknya pendapatan per kapita penduduk.