TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suzuki memastikan akan meningkatkan volume ekspor MPV terlarisnya, All New Ertiga ke sejumlah negara mulai bulan September 2018.
Mulai bulan September 2018 sampai Maret 2019, Suzuki akan mengekspor 12.000 unit All New Ertiga ke 29 negara. Gelombang pertama pengiriman akan ditujukan untuk Filipina dan Meksiko.
Setiawan Surya, Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan, pabrik Suzuki di Cikarang sedang menuju tahap akhir persiapan ekspor perdana All New Ertiga.
"Dengan ekspor All New Ertiga yang ditujukan kepada 29 negara, kontribusinya mencapai 45% dari total ekspor keseluruhan kami,“ ungkap Setiawan Surya.
Setiawan menjelaskan, kesiapan produksi All New Ertiga di pabrik Suzuki Cikarang mulai bulan September 2018 juga merupakan komitmen Suzuki berkontribusi pada visi Indonesia dalam meraih predikat sebagai produsen mobil terbesar di ASEAN yang diupayakan melalui Revolusi Industri 4.0 oleh Kementerian Perindustrian RI.
Baca: Gandeng Grup Blue Bird, Produsen Truk Rusia Kamaz Trucks Siap Masuk Pasar Indonesia
Di roadmap Industri 4.0, Kemenperin membedah strateginya pada lima sektor utama. Yaitu, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektonik. Untuk sektor otomotif, Kemenperin telah menentukan Strategi Otomotif 4.0 yang salah satu caranya adalah dengan meningkatkan ekspor untuk multi-purpose vehicle (MPV).
Mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0, pabrik Suzuki di Cikarang sudah menerapkan penggunaan robotika canggih untuk merakit kendaraan yang membuat pekerjaan perakitan menjadi lebih efisien sekaligus persiapan untuk memproduksi mobil dengan standar Euro 4 yang mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20/Setjen/Kum.1/3/2017 yang akan efektif berlaku mulai Oktober 2018 untuk mobil mesin bensin.
"Penerapan Euro 4 untuk unit ekspor All New Ertiga akan memenuhi standar aturan kendaraan global dan sekaligus dapat meningkatkan produktivitas sebagai dampak dari penyeragaman spesifikasi teknologi mesin produk ekspor maupun domestik," ungkap Setiawan Surya.