Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biker yang juga blogger Stephen Langitan berhasil menuntaskan kegiatan solo touring dari Jakarta ke London selama 145 hari penuh yang dia jalani sejak 25 Maret 2018.
Target waktu tersebut sesuai dengan rencana awal, sehingga pada 17 Agustus 2018 lalu dia bisa mengikuti upacara bendera untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia di Kedutaan Besar Indonesia di London.
"Saya memilih London karena negara yang pada saat tiba pas dengan hari kemerdekaan Indonesia," ujar Stephen saat ditemui di kantor Kawasaki, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018)
Stephan menceritakan, pada awalnya dia sempat tidak percaya diri dengan rencananya tersebut. Namun dia berhasil mengumpulkan semangatnya untuk membuat proposal.
Prosesnya pun cukup mulus. Proposal pertamanya untuk tour berhasil diterima para sponsor bahkan dari mendapat dukungan sejumlah kementerian seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata hingga Kementerian Perhubungan.
Baca: Pertamina EP Temukan Tambahan Cadangan Minyak dan Gas di Jatibarang Jawa Barat
"Awalnya ada ide ini saya kayak enggak deh, tapi saya tetap jalani proposal disiapkan sambil berdoa kiranya perjalanan untuk bangsa negara saya bawa merah putih ini berhasil," kata Stephen.
PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pun menjadi salah satu sponsor dari Stephan Langitan, ia diberikan support berupa satu buah motor Versys-X 250 Tourer.
Head Sales and Promotion KMI, Michael C Tanadhi menjelaskan, pemilihan motor Versys-X karena dinilai cocok untuk Stephan yang akan melalui berbagai kondisi jalanan hingga gurus pasir.
"Saat Stephan kasih proposal Jakarta-London 30.000 km saya lihat fantastis dan saya setujui tanpa persetujuan atasan saya terlebih dulu. kita lihat Kawasaki cocok membantu mempromosikan Indonesia" ujar Stephen.
Karena adanya faktor cuaca di beberapa negara yang tidak bagus dan keadaan rawan untuk dilewati turis asing targer negara yang dilewati Stephan memang berkurang dari 30 menjadi 22 negara saja.
22 negara tersebut yang menjadi rute Stephan di mulai dari Pulau Sumatera lalu ke Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Nepal, Pakistan, Iran, Turki, Yunani, Itali, Vatikan, Monako, Spanyol, Andorra, Perancis, Swiss, Austria, Jerman, Belanda, Belgua dan Inggris.
Namun untuk Motor Stephan mengaku tidak mengalami masalah besar karena di ia selalu mengecek kondisi motornya di bengkel Kawasaki di negara yang ia datangi.
Ia sempat terjatuh karena mengantuk saat melewati Pakistan namun kondisinya tetap sehat karena ia memasang crash bar di sepanjang fairing Versys-X 250.
Stang motor juga tidak bengkok dan spion pun tidak pecah dan yang tidak disangka Stephan dari motor Versys-X kampas remnya tetap tebal saat ia tiba di India, dan baru ia ganti saat di Iran atau setelah 15.000 km.
"Motor ini awet sekali, saya jatuh gakpapa, sparepart awet untuk diajak berkendara jauh, kampas rem juga awer apalagi jalan di luar negero jarang macet dan kecepatan maksimal saya 145 km/jam, dan irit bensin," ujar Stephan.
Stephan juga memuji fitur DC outlet di motor Versys-X yang bisa digunakannnya untuk mengecas handphone yang ia gunakan full untuk menggunakan aplikasi Maps utnuk memandu perjalanannya.
Sejumlah dokumen yang selalu dibawa Stephan pada saat touring adalah passport sebagai surat izin masuk ke negara lain, SIM internasional dan Carnet de Passangers en duoane sebagai dokumen yang membuat motornya bisa masuk ke negara lain.