News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gadis Cilik Asal Bendul Merisi Surabaya Sabet Emas di Ajang Toyota Dream Car Art Contest 2018

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Xylone Margareth Andariska bersama miniatur karyanya yang divisualisasikan menjadi miniatur interaktif model 3 dimensi berupa mobil dan jalanan dengan media magnet yang dapat bergerak. Xylone meraih emas di ajang International Toyota Dream Car Art Contest, di Tokyo 29 Agustus 2018.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bocah cantik asal Surabaya bernama Xylone Margareth Andariska mengharumkan nama Indonesia di ajang lomba menggambar internasional yang berlangsung di Jepang mengangkat tema mobil impian masa depan.

Xylone Margareth Andariska masih berusia 7 tahun. Sehari-hari dia tinggal di kawasan Bendul Merisi, Surabaya. Hobi menggambar membawanya lolos mewakili Indonesia ke ajang International Toyota Dream Car Art Contest, di Kota Tokyo 29 Agustus 2018. 

Lomba ini diikuti hampir 650.000 peserta dari 72 negara.

Xylone meraih medali emas dan mendapatkan penghargaan tertinggi pada lomba ini, yaitu Engineering Award. Karya gambar Xylone kemudian dibuatkan miniatur dioramanya oleh tim engineer dari Toyota Japan.

Karya gambar Xylone memang unik dan menarik, yaitu "Mobil Alfabet”. Idenya berawal dari angan-angan Xylone yang ingin sekali membantu adiknya yang kesulitan belajar membaca.

Dari situ Xylone memiliki ide mobil masa depan di mana mobil-mobil tersebut bisa berkeliling untuk mengajarkan anak-anak membaca.

Xylone Margareth Andariska dan ayahnya.

Uniknya, mobil tersebut mobil desainnya berbentuk huruf-huruf alfabet. Ada mobil yang berbentuk huruf A, huruf B, C dan seterusnya.

Penyerahan penghargaan tertinggi diserahkan langsung oleh Didier Leroy, Vice President Toyota Motor Corporation Japan.

"Karya tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini karya anak-anak lebih membumi dan memiliki nilai emosional seperti mobil kesehatan, mobil membantu orang tua, dan mobil pendidikan," ungkap Didier Leroy.

Baca: Diam-diam Tata Motors Lagi Ngetes Truk Ringan Empat Ban Tata LPT 407 di Lampung dan Solo

"Mobil dari Indonesia,  kami rasa memiliki ide yang orisinal dan dekat dengan kehidupan sehari hari dan membumi, karyanya bahkan menginspirasi untuk utilisasi mobil konsep Toyota e-pallete," imbuhnya.

“Saya ingin mobil ini [Alphabet Car] ada di kehidupan sehari-hari kita, sehingga orang-orang mempunyai kemudahan akses dalam belajar membaca. Saya yakin, kemampuan membaca dan menulis akan membuka jalan di semua aspek kehidupan dan memberikan kesempatan bagi kita untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,” mengutip dari deskripsi gambar yang dibuat Xylone.

Xylone bersama Executive Vice President Toyota Motor Corporation Didier Leroy di depan miniatur karyanya usai mendapatkan Engineering Inspiration Award.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, memberikan apresiasi terhadap daya imajinasi dan kreativitas Xylone di ajang TDCAC 2018 ini.

“Selamat kepada ananda Xylone yang berhasil mengharumkan Indonesia di tingkat global. Semoga prestasi ini juga dapat memicu anak-anak Indonesia lainnya untuk mengembangkan bakat seni sekaligus kepedulian terhadap masalah di sekitarnya,” ujar Henry.

Baca: Mercedes-Benz Segera Luncurkan Bus Baru untuk Pasar Indonesia

Henry menyatakan, Toyota berharap di masa depan akan semakin banyak anak Indonesia yang berpartisipasi di ajang TDCAC sehingga dapat mewadahi generasi muda mengembangkan bakat seni dengan mendorong kreativitas mereka melalui proses menggambar mobil impiannya.

Sebelum terbang ke Jepang, Xylone menjalani dua seleksi penyaringan pada ajang Local Contest di Indonesia dan World Contest TDCAC di Jepang.

Di ajang Local Contest di Indonesia, Toyota Indonesia memilih 9 pemenang untuk 3 kategori usia, yaitu 3 pemenang untuk usia di bawah 8 tahun, 3 pemenang di usia 8—11 tahun, dan 3 pemenang di usia 12—15 tahun.

Xylone menjadi pemenang pertama kategori usia di bawah 8 tahun dan juga terpilih sebagai Finalist Global Award TDCAC menyisihkan 10.805 peserta lainnya. Xylone berhak mewakili Indonesia di ajang World Contest TDCAC di Jepang.

Kontes yang telah berlangsung sejak tahun 2004 ini merupakan kontes yang ditujukan bagi anak-anak berusia di bawah 15 tahun di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kontes ini terdiri dari tiga tahap, yaitu Local Contest (tahap nasional) dan World Contest (tahap internasional), dan Awarding.

Tahun lalu, Fatahillah Faisal Rizqiawan (14 tahun) asal Semarang, meraih penghargaan “Engineering Award” yang merupakan penghargaan tertinggi pada lomba ini.

Fatahillah juga berhasil mendapatkan satu gelar lainnya yaitu “Encouragement Award” untuk Kategori 3 (usia 12—15 tahun).

Selain Fatahillah, seorang putri asal Pontianak, Kalimantan Barat, bernama Angeline Keisya Andani (7 tahun), jugaberhasil memenangkan Silver Award pada Kategori 1 (usia di bawah 8 tahun).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini