News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dollar Naik, Wuling dan Toyota Tak Berencana Revisi Harga Mobil

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Model memamerkan interior DFSK Glory 580 di GIIAS 2018, di ICE-BSD, Banten, Selasa (7/8/2018). DFSK menghadirkan 7-seats City SUV Glory 580 dengan design yang atraktif, interior yang elegan, fitur yang melimpah hingga teknologi mutakhir. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat artikel ini ditulis (5/9/2018), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sudah mencapai angka Rp 15.055.

Penguatan dolar disebabkan oleh naiknya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di triwulan kedua sebesar 4,2% (quarter on quarter) dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 4% (quarter on quarter).

Penguatan dolar tersebut tentu saja berdampak besar terhadap industri yang banyak mengandalkan komponen impor, salah satunya otomotif.

Tak ayal, sudah ada APM (Agen Pemegang Merek) yang mulai mengatur harga jual produk-produk mereka.

Salah satunya adalah Mitsubishi yang sudah mulai menaikkan harga beberapa produk mereka per 1 Agustus 2018.

Imam Choirul Yahya, Head of Sales and Marketing Group MMKSI dalam salah satu kesempatan menyatakan penggunaan komponen pada produk Mitsubishi masih belum sepenuhnya lokal, sehingga masih ada komponen impor yang menggunakan mata uang asing.

Meski begitu, beberapa APM masih belum berencana untuk menaikkan harga produk mereka, contohnya Toyota dan Wuling.

Baca: Dollar Perkasa, Siap-siap Banderol Sokbreker Ohlins Bakal Merambat Naik

"Toyota masih melihat dan mempelajari dampak dari pelemahan rupiah terhadap dolar ini pada keseluruhan bisnis Toyota, jadi belum ada rencana perubahan harga kendaraan Toyota hingga saat ini," ujar Rouli Sijabat, Public Relations Manager PT Toyota-Astra Motor.

Memang pilihan untuk menaikkan harga jual sangat bergantung pada daya beli konsumen, jika ternyata tak memenuhi permintaan pasar, kebijakan tersebut bisa berimbas pada turunnya penjualan.

Alasan berbeda dikemukakan oleh Dian Asmahani, Brand Manager PT SGMW Motor Indonesia, mengenai Wuling yang tidak berencana untuk menaikkan harga produknya.

"Kita (Wuling) tidak terpengaruh dengan kenaikan dolar. Kita impor menggunakan yuan karena kebanyakan spare part dari Cina," ungkapnya saat Roadshow Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Makassar.

Saat ini calon konsumen mobil baru masih bisa tenang dalam memilih mobil, karena beberapa APM masih menampik untuk menaikkan harga dalam waktu dekat.

Berita ini sudah tayang di gridoto berjudul Mobil Baru Akan Dijual Lebih Mahal Karena Dolar Sudah Rp 15.000?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini