TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) agresif menggarap pasar truk ringan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.
Sejak resmi diluncurkan secara nasional tahun 2016 lalu, penerimaan pasar terhadap Isuzu Elf NMR 71 di wilayah ini makin bagus, bahkan cenderung makin menguat dan bertarung dengan sesama merk truk Jepang yang menjadi kompetitor terdekatnya.
Terbukti selama Januari sampai Juni 2018, market share Isuzu Elf NMR 71 enam ban di wilayah ini naik 24,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.
AM Ercelia, Kepala Cabang PT Armada International Motor, authorized dealer Isuzu di Jl Raya Magelang Km 5,5 Yogyakarta kepada Tribunnews mengatakan, secara internal penjualan Isuzu Elf NMR 71 enam ban melonjak 59,7 persen di periode Januari-Juni 2018.
Baca: Tiga Srikandi Sopir Truk Cewek Ini Jadi Ikon Kontes Modifikasi Truk Jogja Truck Festival 2018
"Secara market, data year to date dari Januari ke Juni tahun 2018 ini ada kenaikan market share 24,3 persen di model truk 6 ban dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya," ungkap Ercelia di sela penyelenggaraan kontes modifikasi truk Jogja Truck Festival 2018 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu (8/9/2018).
Baca: Truk Isuzu Elf NMR 71 Ini Tampil Gagah dengan Modifikasi Ala Truk Scania, Habiskan Dana Rp 80 Juta
Ercelia menjelaskan, lonjakan market share truk Isuzu Elf NMR 71 enam ban di Jateng Selatan dan DIY ini ditopang oleh menggeliatnya pembangunan di sektor infrastruktur di wilayah ini, yang membuat kebutuhan truk baru untuk mengangkut material curah dan angkutan kargo jalan raya ikut meningkat.
Arcelia menyatakan, ada sejumlah strategi yang dijalankan main dealer-nya untuk memenangi kompetisi pasar yang ketat di wilayah DIY dan Jateng Selatan.
Salah satu yang dimainkan adalah dengan aktif menggelar kegiatan yang melibatkan komunitas pengguna truk ringan di Yogyakarta.
Kegiatan ini menyasar konsumen ritel truk Isuzu. "Kita penetrasi ke komunitas truk, agar mendapatkan penetrasi langsung ke direct customer," ungkap Ercelia.
Pihaknya juga aktif melakukan kegiatan kunjungan dan presentasi ke perusahaan-perusahaan, terutama pengusaha angkutan barang yang selama ini menjadi pengguna truk Isuzu dan non Isuzu.
Kegiatan ini dijalankan melalui aktivasi offline berupa gathering dengan pengusaha dua kali dalam setahun.
"Dua kali dalam setahun kita adakan gathering untuk konsumen fleet. Kita juga lakukan kunjungan rutin, dengan membawa serta armada Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), untuk dukungan after sales dengan memberikan layanan servis ringan di tempat pelanggan," imbuh Ercelia.
Ke pengusaha yang menggunakan truk merk lain unit BIB juga kita bawa agar mereka mengetahui bahwa pihaknya memiliki layanan bengkel berjalan yang memudahkan pengguna Isuzu melakukan perawatan berkala.