News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lokalisasi Produk Jadi Jawaban Mercedes-Benz Hadapi Pembatasan Impor

Penulis: Brian Priambudi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiri ke kanan: President & CEO PT MBDI Reolof Lamberts; Presiden Direktur Pro Motor, Jongkie Sugiarto; dan President & CEO PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia, Markus Villinger, di acara peresmian dealer baru Mercedes-Benz yang dikelola Pro Motor di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Kamis (11/10/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) berencana melokalisasi produksi kendaraannya yang selama ini masih diimpor utuh (CBU) dari luar negeri dengan merakitnya secara lokal di Indonesiademi mengatasi pembatasan impor barang mewah oleh pemerintah dalam rangka penghematan devisa .

President & CEO PT MBDI Reolof Lamberts mengatakan, pihaknya akan melokalisasi produk-produk otomotif yang memiliki potensi penjualan besar di Indonesia.

"Jadi pada dasarnya mobil kami yang memiliki potensi penjualan besar di Indonesia akan kami lokalisasi," ujar Reolof dalam konferensi pers di diler Mercedes-Benz PT Panji Rama Otomotif (Pro Motor) BSD, Tangerang, Kamis (11/10/2018).

Reolof mengatakan hingga saat ini terdapat 6 model kendaraan Mercedes-Benz yang telah dirakit secara lokal di pabrik Wanaherang, Bogor.

Baca: Pertamina Lubricants Siapkan Program Digital untuk Genjot Bisnis Pelumas Olimart

Nantinya, akan ada lebih dari 6 model lagi yang akan dilokalisasi produksinya di pabrik Wanaherang.

"Beberapa tahun lalu kita telah melokalisasi 3 model. Saat ini kita sudah melokalisasi 6 model. Kedepannya akan lebih dari 6 yang akan dilokalisasi," papar Reolof.

Walaupun akan menambah model yang akan dirakit lokal, Reolof tidak menyebutkan model apa saja yang dimaksud.

Dia menyatakan bisa memahami alasan pemerintah Indonesia melakukan pembatasan impor barang mewah.

Dia yakin, langkah lokalisasi produk tidak akan mengganggu kepercayaan konsumen setianya di Indonesia serta kepercayaan investor.

"Kami mengerti alasan pemerintah melakukan pembatasan impor. Intinya kami berusaha untuk tidak mengganggu kepercayaan konsumen dan kepercayaan investor," kata Reolof.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini