TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI- Pertanyaan status kejelasan dari mobil nasional Esemka kembali mencuat menjelang pemilihan presiden 2019 mendatang.
Hal itu didasarkan oleh pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1, Ma'aruf Amin yang lantang menginformasikan segera meluncurkan mobil nasional Esemka.
Dikabarkan mobil nasional ini sudah siap produksi dengan telah selesai dibangunnya pabrik baru Esemka di Boyolali.
Pabrik Esemka yang terletak di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini kondisinya sudah berubah total, siap untuk memproduki dan melakukan aktivitas pabrik.
Namun kenyataan kondisi di lapangan jauh berbeda, meski papan nama yang bertuliskan PT Solo Manufaktur Kreasi telah terpampang di belakang pagar pintu masuk.
Sementara di dinding depan, logo, dan tulisan tersebut masih tertutup oleh kain lengkap dengan seng putih yang menutupi pagar.
Pintu pagar masuk pun tertutup rapat dengan dijaga tiga orang petugas keamanan berbaju hitam.
Saat tim mencoba menghampiri, ketiga petugas tadi langsung berdiri dan menanyakan kepentingan kedatangan ke area pabrik.
Berdasarkan informasi dari petugas keamanan yang berjaga, orang luar masih tidak boleh masuk tanpa izin dari perusahaan di Jakarta.
"Maaf mas tidak boleh masuk, kalau ada perlu langsung ke pusat di Jakarta saja. Kami ini dipesankan tidak boleh terima siapa-siapa, langsung ke Jakarta saja tidak bisa macam-macam di sini," ucap salah satu petugas dari balik pagar.
Ketika disinggung soal pimpinan atau manager pabrik dan showroom, petugas tadi hanya menjelaskan bila showroom terletak di depan. Namun, hingga sampai sekarang tidak tampak pegawai pabrik yang bekerja karena masih belum diresmikan.
Dari pantuan pandangan mata, saat petugas menunjukan letak showroom dari dalam pagar, terlihat beberapa mobil pikap berwarna putih yang bagian depannya tertutup terpal.
Saat ditanyakan mengenai mobil tersebut, para petugas tadi langsung membuka pintu pagar dan meminta agar segera pergi meninggalkan lokasi, bahkan petugas lainnya sampai mengeluarkan ponsel dari saku celana dan mengambil gambar tim yang berada di luar pagar.
"Sudah mas, kalau mau tanya-tanya soal pabrik atau produksi lebih baik langsung ke pusat. Kami cuma tugas jaga, tidak mau ada masalah. Kalau urusan gitu-gituan langsung ke Jakarta saja," ucap petugas tadi sambil meminta tim untuk meninggalkan lokasi.