TRIBUNNEWS.COM, Dearborn- Harga logam China telah menghabiskan lebih dari 1 miliar Dollar AS keuntungan milik Ford.
Hal ini dikarenakan Ford mengimpor baja bahkan bahan yang paling penting untuk produksi F-150 yakni aluminium.
Ford dengan cepat menyalahkan presiden AS, Donald Trump, atas kesulitan yang saat ini dihadapi.
Ditambahkan oleh NBC News hal ini bisa akan menjadi lebih buruk.
Merek Oval Biru tersebut akan dipaksa untuk melakukan pemangkasan signifikan terhadap tenaga kerjanya, termasuk sejumlah besar posisi kerah putih.
Diketahui perusahaan itu telah memberhentikan hampir kurang lebih 24.000 orang atau sekitar 12 persen dari tenaga kerja globalnya.
Tentu saja, sebagian besar dari kehilangan pekerjaan tersebut terkait dengan berakhirnya berbagai program mobil di Amerika Utara.
Ford sedang menuju fase reorganisasi besar-besaran.
Rencana yang belum diungkapkan CEO Ford, Jim Hackett, lebih dari setahun lalu setelah ia mengambil alih kemudi dari Mark Fields.
Tarif yang ditetapkan pemerintah China, terhadap kebijakan milik Trump, membuat kegiatan produksi di Dearborn tidak menjadi lebih baik. (Ilham/GRIDOTO)