TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain merek kendaraan Jepang dan Korea, banyak juga merek dari Eropa yang bermain di pasar otomotif nasional seperti BMW, MINI, Mercedes-Benz, Audi, dan Volkswagen (VW).
Memang kesan premium serta banderol yang tinggi membuatnya hanya jadi incaran kalangan-kalangan tertentu, khususnya orang kaya.
Sayangnya, muncul persepsi dan image di masyarakat bahwa harga suku cadang dan biaya perawatan mobil Eropa juga mahal.
Menanggapi fenomena itu, salah satu raksasa Eropa di Tanah Air yakni BMW Group punya cara sendiri untuk menjawab kekeliruan tersebut.
Jodie O'Tania, selaku Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia menuturkan di awal pembelian BMW sudah menyiapkan program untuk aftresalesnya.
Yang mana untuk setiap pembelian kendaraan BMW sudah dicover dengan BMW Service Inclusive dan juga garansi.
"Jadi memang kalau untuk pembeli BMW dan MINI baru dasarnya mereka hanya harus membeli bensin (tanpa harus memikirkan biaya segala macam)," ujar Jodie saat berada di kawasan Serpong, Banten, Selasa (13/11/2018).
Baca: Rupiah Gonjang-ganjing, Sebagian Konsumen Tunda Beli BMW
"Biaya servis sudah ditanggung, untuk semua yang haus dimakan waktu seperti wiper dan rem juga sudah, sampai biaya mekaniknya pun sudah ditanggung di awal dia beli kendaraan," lanjuntya.
Jodie menjelaskan, servis inclusive yang diberikan BMW itu merupakan perawatan reguler tanpa biaya selama lima tahun sampai 70 ribu kilometer.
Sedangkan untuk garansinya itu berlaku selama 36 bulan dan tanpa batas maksimal jarak tempuh.
"Kalau layanan yang mahal mungkin kendaraanya sudah tidak dalam garansi, padahal masa garansi itu bisa diperpanjang," tambah Jodie lagi.
"Jadi memang harus sering mengunjungi dealer atau menghubungi pihak dealer untuk mendapatkan program-program menarik," tutupnya.