TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahalnya sewa sirkuit menjadi kendala pengembangan kompetisi drag race untuk motor-motor gede alias moge di Indonesia. Akibatnya, kompetisi ini boleh dibilang sepi penyelenggaraan, bahkan sepi sponsor.
Terbukti, kompetisi drag race moge baru digelar lagi pada 2017 di Sirkuit Lanud Rumpin, Bogor, setelah vakum selama 13 tahun.
Kompetisi yang digelar setelah lebih dari 1 dekade vakum itu diinisiasi oleh Speed Lovers Indonesia dengan nama Indonesia Big Bike Drag Race Championship 2017.
Kompetisi berlangsung meriah dengan hadirnya lebih dari 100 starter dan didatangi banyak penonton di tengah cuaca hujan dan badai yang membuat suasana race jadi riuh.
Kompetisi ini mengadu nyali para penggila balap moge di trek lurus sejauh 402 meter. Bedanya, di masa lalu, balapan ini hanya diikuti motor Harley Davidson, maka di kompetisi ini juga mengundang pemilik moge merk lain seperti Kawasaki, Ducati dan BMW serta Triumph.
Baca: Bara Dendam Haris Simamora Hingga Tangan Dingin Diperum Nainggolan Kelola Bisnis Toko
Tahun 2018 ini, untuk kedua kalinya, kompetisi drag race kembali digelar. Masih menggunakan lokasi yang sama di Lanud Rumpin, kompetisi ini berganti nama menjadi Indonesia Drag Wars. Pembesutnya bukan lagi Speed Lovers Indonesia, Tapi Surabaya Drag Community (SDC) komunitas penggila drag race di Kota Surabaya.
Kompetisi mahal ini terbilang sulit digelar lebih di Indonesia. Kendalanya cukup banyak. Antara lain kurangnya dukungan sponsor. Selain itu juga karena mahalnya biaya sewa sirkuit.
Lokasi yang ideal untuk drag race semacam ini adalah di Sirkuit Sentul Bogor. Namun, dari informasi yang kami dapat, biaya sewa di Sentul terbilang mahal untuk kebutuhan aktivitas kompetisi seharian penuh.
"Kita nggak gunakan Sirkuit Sentul karena kalender balapan di Sirkuit Sentul sudah penuh untuk satu tahun ini, bahkan sampai tahun depan (2019). Selain itu, dari segi biaya, Sirkuit Sentul harganya kurang bersahabat," ujar Boy Nugroho, Ketua Penyelenggara Indonesia Drag Wars dari SDC.
"Di Jakarta dan sekitarnya hanya ada beberapa lokasi. Tapi faktor harga sewa tempatnya terlampau mahal. Selama ini biaya sewa kita tanggung sendiri tanpa campur tangan dari pihak lain. Padahal event semacam ini potensial dikembangkan," ungkap Sahat Manalu, Dealer Principal Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta di sela race, Sabtu (17/11/2018).
Namun Sahat Manalu menyatakan bangga Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta bisa kembali menjadi sponsor utama 'Indonesia Drag Wars'.
“Sebagai authorized dealer Harley-Davidson, Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta selalu hadir mendukung event yang bernilai positif bagi para biker ini sekaligus dapat menjadi ajang silaturahmi, makin mempererat hubungan persaudaraan walau dari klub berbeda,” kata Sahat Manalu.
Ini merupakan dukungan kedua dari Anak Elang Harley Davidson of Jakarta memberikan dukungan sebagai sponsor utama event ini setelah dukungan yang sama juga diberikan untuk event serupa tahun 2017 lalu saat event serupa digelar oleh Speed Lovers Indonesia.
Baca: 102 Starter Ramaikan Indonesia Drag Wars Akhir Pekan di Lanud Rumpin
"Kalau dananya cukup kita pasti inginkan lokasi yang di tengah kota ya. Panitia yang sekarang dari Surabaya, tahun kemarin dari Jakarta," ungkap Sahat Manalu.
Sahat Manalu menambahkan, sebagai agen pemegang merk motor Harley Davidson di Indonesia, ke depan pihaknya akan tetap memberikan dukungan untuk penyelenggaraan event drag race moge di Indonesia.
"Bagi Harley Davidson, event seperti ini kita sangat mendukung, juga untuk aktivitas touring. Kalau melihat animo peserta, dengan race yang diikuti seratus lebih peserta, dengan race pagi sampai sore, ini cukup menjanjikan event ini untuk digelar lagi tahun depan," ungkap Manalu.
"Penggemar HD itu sifatnya wait and see, lihat-lihat dulu sebelum putuskan ikut. Kita akan tetap support jika event ini digelar lagi tahun depan," tandasnya.