TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menegaskan, penggunaan bahan bakar biodiesel B20 tidak akan menggugugurkan garansi atau warranty atas kendaraan Isuzu yang dibeli konsumen di Indonesia.
Penegasan itu disampaikan Attias Asril selaku GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia di acara diskusi “Roadmap Kebijakan Biodisel di Indonesia” yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif bersama Kementerian ESDM Perindustrian, di Jakarta hari ini, Selasa (27/11/2018).
“Pemakaian bahan bakar B-20 ini juga tidak mengugurkan warranty claim, sehingga customer tidak perlu takut karena Isuzu akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik,’ ungkap Attias Asril.
Attias menjelaskan, saat ini sebagian mesin Isuzu yang dipasarkan di Indonesia merupakan mesin diesel common rail yang mampu mengakomodir Permen ESDM No. 41 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Dalam Rangka Pembiayaan Oleh Badan Penglola Perkebunan Sawit.
Dalam Peraturan ini disebutkan, badan usaha BBM wajib melakukan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) Jenis Biodiesel dengan BBM jenis Minyak Solar sesuai dengan penahapan kewajiban minimal pemanfaatan BBN Jenis Biodiesel yang ditetapkan oleh Menteri.
Attias menjelaskan, kesiapan Isuzu akan hadirnya peraturan ini didukung dengan mesin common rail Isuzu yang sudah siap dengan B20.
Baca: Isuzu: Truk Kami Siap Gunakan Bahan Bakar Biodiesel B20
Ernando Demily, President Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, mengatakan, mesin Common Rail Isuzu dipasarkan untuk menyongsong implementasi standart emisi EURO 4 pada tahun 2021, tanpa perlu dimodifikasi atau penambahan alat apapun.
Selain itu, mesin Isuzu pun sudah diuji selama 1000 jam, dan hasilnya sangat memuaskan dan tidak ada masalah ketika pengujian tersebut berlangsung.
Mesin Common Rail Isuzu tidak membutuhkan pengecekan dan perawatan yang special ketika menggunakan bahan bakar B-20.
Namun perlu konsisten melakukan perawatan mesin sesuai dengan buku panduan pemilik kendaraan.
Misalnya pemeriksaan ketinggian oli mesin dengan dipstick secara rutin sebelum memulai menghidupkan mesin dan pengecekan water sedimentor secara berkala.
Selain itu juga perlu dilakukan penggantian filter solar secara berkala sesuai dengan buku panduan pemilik kendaraan, serta pengecekan kondisi tangki bahan bakar, bersihkan dan lakukan penirisan tangki bahan bakar jika diperlukan.
B15 merupakan masa transisi menuju B20 dan tahun 2020 nanti kita memasuki ke B30. KIta sedang melakukan penyusunan spesifiksi B30 ini. Uji jalan B30 dengan jarak tempuh 60.000 kilometer dan ke depan akan menjadi B100.
Putu Juli Ardika