TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain SPBU BP, badan usaha niaga BBM yakni PT Total Oil sebagai pengelola SPBU Total juga telah menurunkan harga BBM yang dijual di SPBU-nya.
Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia, Magda Naibaho mengatakan Total telah menyesuaikan harga BBM mulai 1 Desember 2018 lalu. "Harga disesuakan per 1 Desember,"kata Magda ke Kontan.co.id pada Jumat (7/12).
Penurunan harga dilakukan berdasarkan pergerakan harga BBM di pasar. "Secara general, harga disesuaikan mengacu kepada HIP, harga indeks pasar BBM,"imbuh Magda.
Namun tidak semua jenis BBM yang dijual Total Oil turun harga. Jika dibandingkan dengan data BPH Migas per 2 November 2018 lalu, harga Performance 90 masih tetap sama sebesar Rp 10.200 per liter dan harga Performance Diesel masih tetap Rp 12.450 per liter.
Baca: Harga Minyak Dunia sudah Turun, Kapan Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi?
Penurunan harga berlaku untuk jenis Performance 92 yang turun sebesar Rp 250 per liter dari Rp 11.050 menjadi Rp 10.800 per liter. Selain itu, Performance 95 juga turun Rp 200 per liter dari 12.550 per liter menjadi Rp 12.350 per liter.
Seperti diketahui, pemerintah meminta badan usaha menurunkan harga BBM sejalan dengan menurunnya harga minyak mentah dunia. Sejak awal Oktober hingga saat ini, harga minyak sudah turun mencapai 30%.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar berjangkan per Kamis (6/12) telah berada di level US$ 52,57 per barel. Sementara harga minyak Brent berada di kisaran US$ 61 per barel.
Dari dalam negeri,Indonesia Crude Price (ICP) juga mengalami pelemahan. Rata-rata ICP per November 2018 mencapai US$ 62,98 per barel atau turun sebesar 18,7% atau mencapai US$ 14,58 per barel dari US$ 77,56 per barel pada Oktober 2018.
ICP SLC pada November 2018 juga mengalami penurunan. Rata-rata ICP SLC pada November 2018 hanya sebesar US$ 62,98 per barel atau turun sebesar 19,3% atau mencapai US$ 14,16 per barel dari US$ 78,09 per barel pada bulan sebelumnya.