TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak hampir dua tahun terakhr Mitsubishi Motors masuk di persaingan mobil small MPV atau biasa disebut juga low MPV di Tanah Air sejak small MPV terbarunya, Xpander resmi diluncurkan ke pasar Tanah Air di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 lalu.
Xpander berkompetisi langsung dengan model small MPV lainnya seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio.
Sebagai sesama pemain small MPV, dari aspek total cost of ownership atau biaya kepemilikan, Mitsubishi berani memastikan biaya kepemilikan Xpander lebih rendah 25 persen ketimbang Toyota New Avanza yang baru saja rilis ke pasar Tanah Air, Selasa (15/1/2019) lalu.
Ronald Reagan, Head of After Sales Marketing & Development Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dalam interview di Jakarta, Rabu (16/1/2019) petang mencontohkan, untuk biaya ganti oli mesin misalnya. Untuk pembelian oli mesin dengan spesifikasi 0W-20, Mitsubishi Xpander hanya membutuhkan biaya Rp 317.000. Sementara, New Avanza membutuhkan biaya Rp 640.000.
Untuk penggantian suku cadang berkala seperti gasket, air cleaner, air refreshner, Mitsubishi Xpander disebut membutuhkan biaya sedikit lebih mahal Rp 430.000, sementara New Avanza Rp 384.000.
Biaya pembelian chemical/fluid seperti brake fluid dan brake cleaner untuk Mitsubishi Xpander hanya membutuhkan biaya Rp 153.000.
Ronald Reagan menyebutkan, total cost yang harus dikeluarkan pemilik kendaraan Mitsubishi Xpander hanya Rp 900.600, sementara untuk New Avanza mencapai Rp 1.199.000 per kendaraan. Artinya secara keseluruhan, biayai atas total cost of ownership yang harus dikeluarkan pemilik Mitsubishi Xpander 25 persen lebih rendah jika dibandingkan mereka yang membeli Toyota New Avanza.
Ronald menjelaskan, pihaknya rutin melakukan riset harga di area after sales untuk mengetahui perbandingkan riil biaya total cost of ownership yang harus dikeluarkan konsumen pembeli Xpander dibandingkan dengan produk kompetitor secara apple to apple.
"Kita secara rutin memang melakukan riset biaya servis kompetitor. Setiap 6 bulan sekali kita pasti melakukan apa yang namanya pre-survey. Jadi bukan hanya terkait terhadap satu brand saja, tapi juga kita melakukan pre-survey terhadap (produk) kompetitor," jelas Ronald Reagan.
Baca: Siapa yang Paling Bertenaga, Avanza Xenia vs Xpander vs Ertiga?
Dia menambahkan, saat ini Mitsubishi memberikan layanan free maintenance dan free sparepart ke konsumen. Tujuan darti strategi ini adalah untuk meningkatkan angka retension customer datang ke bengkel resmi ataupun ke workshop resmi Mitsubishi Motors untuk kebutuhan perawatan berkala kendaran mereka.
"Dengan customer makin rutin ke workshop kita, merasa makin nyaman memiliki kendaraan Mitsubishi di hati mereka. Harapan kami adalah customer kemudian bisa menjadi semacam agent marketing kita, sehingga dia bisa memberitahukan ke temannya atau saudaranya tentang mudahnya dia memiliki kendaraan Mitsubishi Xpander," beber Ronald Reagan.
Dia menambahkan, dengan semakin rutinnya customer ke bengkel kita dan merasakan pelayanan aftersales, pihaknya juga berharap akan terjadi repeat order alias pembelian kembali model kendaraan Mitsubishi lainnya.
"Ketika timing re-purchasenya terjadi, customer akan membeli kendaraan Mitsubishi lain. Ini gambaran sedikit mengapa kami memberikan retension dengan memberikan free maintenance dan free sparepart," bebernya.