News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Pastikan Arah Pengembangan Mobil Listrik Akan Gunakan Teknologi Full EV

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Workshop tentang mobiity dan energi terbarukan yang digelar Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) di The Breeze, BSD City, Tangerang, Rabu (30/1/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dipastikan akan mengarahkan roadmap pengembangan mobil listrik yang akan akan sepenuhnya menggunakan sumber tenaga dari baterai sebagai sumber penggeraknya.

Hal ini akan mengakhiri perdebatan tarik menarik kepentingan antara pemerintah, ahli dan akademisi, pemerhati teknologi mobil listrik serta kalangan agen pemegang merk apakah arah pengembangan mobil listrik di Indonesia dimulai dari mobil listrik jenis hybrid dulu atau langsung full electric vehicle (EV).

Regulasi yang akan menjadi roadmap pengembangan mobil listrik berikut jenis teknologi yang akan dipilih tersebut selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres).

"Kita sudah sepakati dalam pembahasan terakhir Perpres, fokusnya adalah kendaraan listrik yang berbasis baterai. Jadi teknologi yang lain tidak diatur dalam Perpres ini," ungkap Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro saat tampil sebagai pembicara di acara diskusi panel tentang mobiity dan energi terbarukan yang digelar Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) di Auditorium Green Office Park. The Breeze, BSD City, Tangerang, Rabu (30/1/2019).

Baca: Pernah Berpacaran dengan VA, Ruben Onsu Bocorkan Sifat Asli Ayah Vanessa Angel

Teknologi lain yang Prof Satrio maksudkan tidak diatur dalam Perpres ini adalah teknologi mobil listrik hybrid, dan teknologi plug in hybrid. Rapat terakhir pembahasan rancangan Perpres ini dilakukan pada 4 Januari 2019.

Satrio menambahkan, dengan memilih teknologi mobil listrik yang full EV alias sepenuhnya menggunakan sumber tenaga baterai, Indonesia bisa mandiri dalam pengembangan kendaraan listrik. 

Baca: Kenalkan! Si Lincah, Skuter Listrik Made In Indonesia dari Lincah Group

Dalam perbincangan dengan Tribunnews di sela diskusi panel, Prof Satrio mengatakan, dengan pilihan teknologi yang full EV, Indonesia tidak bisa didikte oleh agen pemegang merk (APM) dan prinsipalnya terkait dengan roadmap pengembangan mobil listrik di masa datang. 

Terlebih Indonesia sudah memiliki sumber daya alam berupa bahan baku baterai di Morowali, Sulawesi, yang bisa diolah. 

Baca: Skutik Lincah Made In Penggilingan Bisa Digeber Hingga 70 Kilometer Per Jam

"Kita harus mulai sekarang untuk pengembangan mobil listrik ini. Mau kapan lagi. Kita mampu dan bisa. Pengembangan mobil listrik ini tidak semata demi mengurangi impor bahan bakar minyak dan mengurangi emisi karbon, tapi juga untuk meningkatkan kapasitas nasional dalam produksi (penguasaan teknologi) kendaraan listrik," tegas Satrio.

Karenanya, SatrIo berharap Presiden segera agar Perpres Kendaraan Listrik segera ditandatangani.

Acara diskusi panel tentang mobiity dan energi terbarukan yang digelar Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) di The Breeze, BSD City, Tangerang menghadirkan keynote speech oleh Harjanto, Direktur Jenderal ILMATE, Kementerian Perindustrian.

Acara ini menghadirkan sejumlah panelis seperti Prof. Satryo S. Brojonegoro yang membedah tentang strategi kebijakan pemerintah RI dalam pengembangan mobil listrik dan rendah karbon, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara; EVP Perencanaan Korporat, PT.PLN (Persero) Rawan Insani, serta Sri Utami Notohutomo dari BMW Indonesia dan Himawan Kunto dari Volvo Indonesia.

Di acara ini juga dipresentasikan Capsule Mobility, solusi untuk smart city oleh Dr. Harun El Rasyid Lubis
dan Dr. Mulyo Widodo dari PUI-ITB/BAMEC, serta skuter listrik Lincah oleh Agung Wibowo dari Lincah
Group.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini