TRIBUNNEWS.COM - Pada era 90-an, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) punya varian underbone yang cukup disegani.
Ya! Kawasaki Kaze dikenal memiliki sasis kuat digabung dengan mesin bertenaga di putaran atas.
Bebek ini jadi favorit pencinta turing karena membuat perjalanan jauh mantap dan nyaman.
Ditunjang juga fitur dan teknologi yang lebih maju dibanding kompetitor di zamannya.
Ini perjalanan Kawasaki Kaze:
Kawasaki Kaze
PT Kawasaki Motor Indonesia meluncurkan Kawasaki Kaze pada Maret 1995.
Kaze didesain untuk menyaingi bebek andalan Honda, Astrea Grand.
Saat itu bebek andalan geng Ijo ini dilengkapi dengan mesin terbesar di kelasnya yaitu 111,6 cc.
Mampu menghasilkan tenaga 8,4 dk pada 8.500 rpm dengan torsi 9 Nm di 3.500 rpm. Transmisinya 4 speed.
Kawasaki mengklaim menggunakan teknologi superbike, yakni blok silinder yang terbuat dari aluminium.
Karburator yang dipakai, Keihin 18 mm terhitung terbesar pada zamannya.
Teknologi lain yang diunggulkan oleh Kawasaki yaitu penggunaan saringan oli terpisah untuk poros kem dan engkol.
Poros engkol menggunakan saringan sentrifugal sedangkan kem menggunakan saringan sekunder.
Kaze dilengkapi 2 sistem starter, kick dan electric starter. Kemudian sistem pengereman depan dan belakang masih teromol.
Secara tampilan tergolong melewati zamannya, tampak gagah dan sporti dengan bodi yang mengotak besar.
Lampu utama lebar pakai dua bohlam, dan yang khas lampu rem dan sein belakang terpisah, seinnya mungil nempel di sepatbor.
Melihat fiturnya juga melebihi zamannya, sudah ada kran bensin on, off dan res, bebek lain masih jarang yang ada res alias cadangan.
Lalu spidometernya sudah ada gear position, sekelas Grand saat itu tentu belum ada.