TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepeda listrik semakin hari semakin mudah ditemui di jalanan Ibukota. Sebuah indikasi diterimanya moda transportasi ramah lingkungan tersebut oleh masyarakat Jakarta.
Migo sebagai salah satu penyedia layanan tersebut menikmati untungnya dengan terus bertambahnya jumlah pengunduh aplikasi mereka.
Sebenarnya moda transportasi ramah lingkungan bukan hanya datang dari sepeda listrik, namun terdapat pula pilihan sepeda motor listrik. Hanya saja moda transportasi yang satu ini memang belum jamak ditemui di jalanan. Selain tergolong baru, produsen motor listrik ini juga masih minim.
Viar sebagai salah satu produsen sepeda motor listrik, saat ini telah meluncurkan Viar Q1, sebuah sepeda motor listrik yang bisa disewa oleh masyarakatnya. Sejak dua bulan lalu, Viar secara resmi membuka layanan penyewaan sepeda motor listrik kepada masyarakat.
“Saat ini kami telah menyediakan 20 unit Viar Q1 yang bisa disewa oleh masyarakat. Cukup dengan membuka website www.e-viar.com dan mengisi form peminjaman, masyarakat sudah bisa mencoba merasakan sensasi berkendara menggunakan sepeda motor listrik,” ujar Frengky Osmond selaku Marketing Communication Viar kepada Kontan.co.id, Selasa (12/2).
Viar Q1 ini dibanderol seharga Rp 50.000 per hari namun bagi masyarakat yang tertarik mencobanya harus meminjam motor tersebut setidaknya selama sepekan.
Baca: Prabowo Akan Ungkap Berbagai Kegagalan Pemerintahan Jokowi di Debat Kedua
Nantinya pihak Viar yang akan mengantarkan motor tersebut sekaligus dengan charger-nya. Selain mengisi formulir peminjaman, pengguna juga diharuskan memenuhi persyaratan yaitu mengunggah foto KTP dan SIM C.
Frengky menjelaskan bahwa sepeda motor listrik ini mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat. Terbukti dari tingginya permintaan peminjaman hingga 20 unit tersebut sudah dipinjam semua dan bahkan peminjam harus masuk ke waiting list. Bahkan dalam waktu dekat, Viar berencana menambah lagi 10 unit sepeda motor listrik.
Motor listrik buatan Viar ini diklaim memiliki kecepatan maksimal hingga 60 km per jam dan dengan daya tempuh sejauh 60 km dalam sekali penggunaan. Sementara untuk pengisian tenaga, pengguna juga tidak perlu repot-repot karena pengisian daya bisa dilakukan di rumah.
Frengky mengungkapkan terkait persoalan regulasi, sejauh ini Viar masih menunggu ketok palu terkait regulasi untuk motor listrik.
“Regulasi kan sejauh ini masih ambigu dan belum jelas, jadi saat ini kami sih mengikut ke regulasi yang sudah ada yaitu ke kendaraan motor roda dua. Sehingga untuk STNK dan pajak kendaraan, kami masih mengikuti kendaraan konvensional,” paparnya.
Terkait dengan kemungkinan untuk turut serta memproduksi unit sepeda listrik, Frengky mengaku pihaknya tidak melihat adanya kemungkinan untuk ke arah sana. Hal ini dikarenakan branding Viar sendiri adalah sebagai produsen motor, jadi pihaknya akan lebih fokus pada ranah tersebut.
“Di samping itu sepeda motor listrik kan sudah punya surat resmi seperti STNK, jadi ya lebih aman dan daya jelajahnya juga lebih jauh dan luas dibanding sepeda listrik. Potensinya juga menjanjikan jadi kami tidak ada niatan untuk ikut produksi sepeda listrik,” pungkasnya.
Reporter: Hikma Dirgantara