Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM- Beberapa waktu yang lalu sejumlah mobil mati diubah menjadi ladang pemasukan oleh salah satu pedagang mobil mati, Djumadi, di Jagakarsa, Jakarte Selatan.
Harga yang ditawarkan pun tentu saja terpaut lumayan jauh dari harga aslinya.
Djumadi pun di kesehariannya kerap memburu mobil-mobil 'mati' yang ada di berbagai daerah.
"Yang paling utama sih daerah sekitaran Jakarta, karena biaya untuk angkut barang lebih murah," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin (25/2).
"Biasanya kalau mobil tidak bisa jalan sama sekali, saya menggunakan jasa towing," sambungnya.
Pria berusia 40 tahun itu menjelaskan suka dan duka kerap dirasakan dalam bisnis mobil 'mati'.
"Dagang mobil kaya gini (kondisi mati, red.) tergantung keberuntungan. Keseringan sih penjualannya bagus dan untungnya bisa besar, tapi kadang juga jual impas bahkan jual rugi," ucapnya.