TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kembali melakukan recall atas dua produk kendaraan penumpangnya yang dipasarkan di Indonesia, masing-masing Mitsubishi Delica dan Outlander Sport.
Di kedua kendaraan tersebut ditemukan adanya masalah pada komponen Electrical Power Control Relay.
Penggantian Electrical Power Control Relay pada Delica berlaku untuk model yang dipasarkan mulai tahun 2015-2016 sebanyak 680 unit kendaraan.
Sementara perbaikan komponen Electrical Power Control Relay Outlander Sport pada Outlander Sport diberlakukan untuk buatan tahun 2015-2016 mencakup 1.650 kendaraan.
"Ditemukan potensi kurang kuatnya titik pengelasan antar komponen internalEngine Electrical Power Control Relay/Engine Electronic Control Unit (ECU) Relay yang bisa menyebabkan bagian pengelasan tersebut berpotensi lepas," sebut Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Kamis (28/2/2019).
Irwan menjelaskan lagi, pada kondisi tersebut, mesin bisa mati mendadak saat kendaraan berjalan dan mesin mobil tidak bisa apat dinyalakan lagi.
"Tapi hingga saat ini tidak ada laporan adanya insiden terkait dengan kondisi tersebut. Penyempurnaan telah dilakukan pada suku cadangbaru Electrical Power Control Relay menggunakan komponen material internal yang lebih kuat," sebut Irwan Kuncoro.
Irwan menambahkan, pProgram kampanye perbaikan ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab Mitsubishi Motors Corporation dalam menjaga kualitas kendaraan secara berkesinambungan.
Baca: Meluncur Sore Tadi, SUV Anyar Wuling Almaz Dibanderol Rp 318,8 Juta
Selain itu juga untuk memberikan jaminan layanan purna jual berkualitas untuk terus memastikan keamanan dan kenyamanan berkendara bagipara pengguna kendaraan Mitsubishi di Indonesia.
"Konsumen tidak perlu khawatir dalam keseluruhan proses kepemilikan kendaraan penumpang Mitsubishi, terbukti walaupun model Delica sudah tidak lagi didistribusikan secara resmi oleh MMKSI, komitmen dan tanggung jawab merek terhadap konsumen tetap dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti kampanye perbaikan ini," kata dia.