TRIBUNNEWS.COM - Banyak aturan yang diberlakukan dalam ajang balap drag motor, salah satunya soal batasan bobot.
Hal ini membuat para kru tim dan mekanik berputar otak, mengingat biasanya motor drag harus dibuat seringan mungkin.
Yang makin jadi pekerjaan adalah saat joki yang dipilih punya berat badan terlalu ringan, walaupun sebetulnya joki ringan adalah nilai plus.
Hal seperti itu memaksa para kru tim untuk memasang pemberat tambahan di motor.
(Baca: Video : Start Gunakan Seutas Tali, Pembalap Drag Bike Malah Oleng Lalu Tabrak Penonton)
Kalau beban tambahannya sedikit, masih gampang dikondisikan.
Tapi kalau si joki terlampau ringan? Ya terpaksa berbagai cara digunakan untuk menambah beban di motor.
Mulai dari gir, bandul kruk as, hingga kunci-kunci ditaruh ke motor besutan demi lolos regulasi bobot.
Yang bahaya adalah saat memasang pemberat tersebut dengan cara sembarangan, hingga membuat motor tak seimbang serta susah dikendalikan.
(Baca: Waduh, Bagaimana Jadinya Kalau Honda Vario 150 Standar Tantang CBR250RR Ikut Drag Bike?)
“Jika sampai motor terjatuh, pemberatnya bisa terlepas dan mental kena pembalapnya sendiri atau ke penonton,” bilang sumber dari PP IMI yang enggan disebut namanya yang ditemui di kejurnas drag bike di Cikarang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Dan benar saja, beberapa saat kemudian ada joki yang turun di kelas FFA menggunakan matik dengan pemberat cukup banyak di sasis tengah dan ujung buritan.
Motornya lari tak terkendali setelah lepas dari garis start, si joki kelas bulu itu pun terpontal-pontal mengendalikan matik besutannya.
Yang paling ngeri adalah, pemberat berupa tumpukan gir itu sampai mental hingga mengenai muka salah seorang penonton.