TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia baru saja menyelenggarakan Pemilu Presiden pada April lalu, hal tersebut ternyata berdampak pada penjualan mobil baru.
Yaitu mengalami penurunan selama periode April 2019.
Sebagai salah satu APM di Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM) juga mengakui penjualannya sedikit turun selama periode tersebut.
Menurut Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM, penjualan retail Toyota di bulan April tahun ini turun sebanyak tiga persen dibanding Maret 2019.
Ia pun mengatakan, sebenarnya selama masa pemilu konsumen bukannya tidak mau membeli mobil, tetapi lebih ke arah menahan transaksi.
"Kalo di kita (Toyota) sebetulnya mereka (konsumen) bukan menahan untuk membeli, mereka tetap melakukan pesanan. Tapi delivery-nya mereka minta nanti," jelas pria yang akrab disapa Soerjo ini beberapa waktu lalu.
Baca: Kembaran BMW Z4 Besutan Toyota Pasti Hadir Tahun Ini, Berapa Harganya?
"Mereka akan menunggu, ada kemungkinan mereka ingin nunggu pengumuman KPU tanggal 22 Mei nanti. Jadi, kemungkinan besarnya mereka akan minta setelah tanggal 22 Mei," sambungnya.
Secara kesiapan produk, Soerjo memastikan unit yang dipesan rata-rata sudah tersedia di dealer.
Namun, konsumen justru meminta unitnya dikirim nanti.
"Sudah ada (unitnya), kita enggak bisa delivery ke customer, ada beberapa customer minta nanti saja delivery-nya," kata Soerjo.
"Makanya kalau diperhatikan lagi datanya, wholesales kami lebih besar dari retail. Karena memang konsumen minta dikirimnya nanti saja," tutup Soerjo.