TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak resmi dipasarkan secara nasional di awal Januari 2019 lalu, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sukses menjual 235 unit truk medium duty terbaru, Fighter di pasar Indonesia.
"Truk Fighter telah mendapat respon positif dari konsumen di Indonesia. Sebanyak 235 truk Fighter sudah terjual dan permintaan customer terhadap truk ini terus berlanjut," ungkap Presiden Direktur KTB Atsushi Kurita di acara buka puasa dengan media di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) Duljarmono mengatakan, penjualan truk Fighter terbanyak diserap oleh pasar Fuso di Pulau Sumatera.
"Paling dominan pasar kita berada di Sumatera dengan varian 4x2 dan 6x2, tapi yang terbanyak terjual adalah varian 6x4 dengan aplikasi dump truck untuk sektor kontruksi, tambang dan sawit," ungkap Duljatmono menjawab pertanyaan Tribunnews.
Duljatmono optimistis sepanjang 2019 ini pihaknya bisa membukukan pertumbuhan penjualan 5 persen dengan total volume truk terjual 55.000 unit mencakup truk-truk Fuso di segmen light duty truck 4 dan 6 ban serta truk-truk Fuso di segmen medium duty truck.
Duljarmono menjelaskan, potensi memacu lagi penjualan truk Fuso di pasar Indonesia masih sangat besar karena target pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia tahun ini dipatok di atas 5 persen dengan tren suku bunga Bank Indonesia yang menurutnya masih relatif stabil.
Selain itu juga didukung oleh tren nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang juga masih relatif terkendali.
Namun diakuinya, tren penjualan truk di kuartal pertama 2019 mulai dari Januari ke Maret yang berlanjut ke bulan April lesu akibat momen Pilpres.
Duljatmono yakin, penjualan truk akan kembali menggeliat di momen setelah Pilpres dan Lebaran atau mulai semester II tahun ini.
"Saya yakin permintaan pasar akan tumbuh di ada semester kedua ini karena permintaan pasar memang masih besar. Ada faktor Pilpres, puasa dan Lebaran dan lebaran ini tiba di awal, kita harapkan di semester II nanti naik lagi karena permintaan pasar ada," kata Duljatmono.
Penjualan truk Fuso di Januari sampai April 2019 tercatat turun sekitar 19 persen dengan volume penjualan sebanyak 13.432 unit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, penjualan kendaraan niaga secara nasional dari berbagai merek secara nasional juga turun sekitar 16,3 persen.