TRIBUNNEWS.COM - Sejak diluncurkan pertengahan 2017 lalu, Wuling Confero seolah menggebrak pasar otomotif Tanah Air karena harganya yang murah dengan fitur yang berlimpah.
Namun statusnya yang merupakan mobil 'China', membuatnya masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Maklum, produk China sebelumnya memiliki sejarah yang kurang baik, lantaran dianggap memiliki kualitas yang rendah meski harganya jauh di bawah rata-rata produk Jepang.
Selain itu, pertimbangan resale value alias harga jual kembali mobil China di pasaran juga tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Baca: Terbongkar Pilihan Soeharto Saat Disodori 4 Nama untuk Capres, Prabowo Subianto Malah Tak Dipilih
Lantas coba membandingkan harga bekas Wuling Confero saat ini mengacu dari kanal Pricelist GridOto.com, yang mana harga tersebut dihimpun dari pedagang mobil bekas area Jakarta dan sekitarnya.
Ambil contoh varian tertingginya yaitu Wuling Confero S 1.5 L yang pada saat diluncurkan di 2017 lalu dengan harga Rp 162,9 juta on the road DKI Jakarta.
Dalam rentang waktu belum genap dua tahun dari peluncurannya, ternyata harga bekasnya di Mei 2019 ada di kisaran Rp 150 juta.
Baca: Engine Swap Pakai Mesin Jazz Plus Turbo, Brio Satya Ini Dijual Seharga Wuling Confero
Artinya terjadi depresiasi sebesar 7,92 persen atau turun sebesar Rp 12,9 juta dari harga barunya di 2017.
Lantas, apakah hasil tersebut buruk jika dibandingkan dengan kompetitor-kompetitornya yang berasal dari pabrikan Jepang?
Eits ternyata tidak, depresiasi harga Wuling Confero ini bisa dibilang lebih baik dari Toyota Avanza yang merupakan raja di segmen low-MPV.
Ambil contoh Avanza Veloz 1.5 A/T yang memiliki depresiasi sebesar 27,96 persen dari harga barunya di 2017 yakni Rp 236 juta on the road DKI Jakarta dan sekitarnya.
Harga bekasnya saat ini berada di kisaran Rp 170 juta, atau terjadi penurunan kurang lebih sebesar Rp 66 juta pada Mei 2019 lalu.
Begitupun resale value dari Wuling Confero juga sedikit lebih baik dari Mitsubishi Xpander Ultimate A/T lansiran 2017 yang harga bekasnya pada Mei 2019 adalah Rp 220.000.000.
Terjadi depresiasi sebesar 9,96 persen atau Rp 24,35 juta dari harga barunya pada saat diluncurkan yaitu Rp 244,35 juta on the road DKI Jakarta dan sekitarnya.