TRIBUNNEWS.COM- Bisa dikatakan mulai tahun 2019 ini, mudik libur Lebaran terasa berbeda dibandingkan pada tahun-tahun yang sebelumnya.
Pasalnya pemudik mulai dapat menggunakan Tol Trans Jawa yang telah terhubungan dari Merak hingga Surabaya.
Ditambah juga beberapa ruas tol di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi turut mulai beroperasi.
Dengan adanya ruas tol ini dianggap mampu membuat waktu tempuh jadi lebih singkat dibandingkan kebiasaan mudik dan libur Lebaran sebelumnya.
Namun buat sebagian orang, adanya tol justru membuat kerugian. Pertama jalur lama yang ditinggalkan pengguna seperti Pantai Utara Jawa mengalami peredupan ekonomi.
Banyak restauran dan pedagang yang dulu tokonya ramai, sekarang menjadi sepi karena sudah sedikit kendaraan yang melintasi jalur tersebut. Begitu pula dengan SPBU dan bengkel-bengkel umum.
Sebenarnya bisa diatasi dengan menampung pedagang tersebut di rest area yang dibuat di sepanjang tol.
Tak hanya itu, ada anggapan juga tarif Tol Trans Jawa masih terlalu mahal. Sekali jalan, Jakarta sampai Surabaya pengemudi harus keluar duit sekitar Rp 661 ribuan di hari biasa. Bolak-balik bisa kena Rp 1,3 jutaan.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya banyak hal positif yang didapat dengan adanya jalan Tol Trans Jawa ini.