News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terbukti Turunkan Cicilan Macet, Mandiri Utama Finance Lanjutkan Kerjasama Data Kependudukan

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja (kedua dari kanan) dan  Direktur Mandiri Wiweko Probojakti (kedua dari kiri) serta Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh (paling kanan) berbincang bersama usai penandatanganan kerja sama pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan dan e-KTP dengan 14 lembaga pelaku industri keuangan, bank dan non-bank di Jakarta, Selasa (16/7/2019). Lewat kerja sama ini, ke-14 lembaga keuangan dapat mengakses data nomor induk kependudukan (NIK), data kependudukan dan KTP elektronik (e-KTP) untuk meningkatkan layanan ke nasabah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan kendaraan PT Mandiri Utama Finance (MUF) merasakan manfaat positif didapatkannya akses data kependudukan di Direktorat Jenderal Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri.

Penggunaan data kependudukan untuk mencocokkan data-data calon debitur baru di bisnis pembiayaan kendaraannya selama ini terbukti mampu menurunkan rasio cicilan macet atau non performing finance (NPF) nasabahnya.

Karena manfaat ini, MUF memutuskan memperpanjang kerjasama akses data kependudukan di Direktorat Jenderal Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri, bersama-sama dengan enam lembaga keuangan lainnya.

Perpanjangan kerjasama ini dilakukan di Jakarta hari ini, Selasa (16/7/2019) melalui penandatanganan dokumen perpanjangan kerjasama oleh Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama PT. Mandiri Utama Finance, dengan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Profesor Dr Zudan Arif Fakrulloh SH MH.

"Melalui kerjasama data kependudukan ini data setiap individu (calon customer) bisa dilihat datanya, ya. Kita memerlukan datanya untuk mengetahui yang memiliki track record bagus untuk kita berikan pembiayaan. Misalnya, apakah NIK (nomor induk kependudukan)-nya aski, KTP-nya asli," ujar Stanley. 

Acara penandatanganan kerja sama pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan dan e-KTP antara Ditjen Kependudukan Kementerian Dalam Negeri dengan 14 lembaga pelaku industri keuangan, bank dan non-bank di Jakarta, Selasa (16/7/2019). Lewat kerja sama ini, ke-14 lembaga keuangan dapat mengakses data nomor induk kependudukan (NIK), data kependudukan dan KTP elektronik (e-KTP) untuk meningkatkan layanan ke nasabah. 

Stanley menambahkan, berdasar pengalaman, selama ini pihaknya pernah menemukan calon customer yang mengajukan pembiayaan pembelian kendaraan dan setelah dicek nasabah tersebut menggunakan data palsu. "Kita beberapa kali temukan datanya palsu."

"Jadi (kerjasama ini) sangat bermanfaat bagi kita. Sejak menggunakan data dari Dukcapil, kualitas NPF kita menurun, angka rejection (penolakan permohonan pembiayaan baru dari konsumen) turun 40 sampai 50 persen," jelas Stanley.

Baca: Bengkel Astrido Daihatsu Pastikan Terios Aman, Tidak Masuk Program Recall

DI Mandiri Utama Finance, mekanisme pencocokan data-data yang diajukan calon konsumen yang mengajukan permohonan pembiayaan pembelian kendaraan dilakukan langsung oleh cabang-cabang Mandiri Utama Finance.

"Kita memberikan akses di karyawan bagian analis kredit. Mereka kita password untuk mengakses data-data tersebut secara terbatas," jelas Stanley. 

Baca: KTM Kenalkan Teknologi Diagnostic Canggih XC-2 Tools di Motor Big Bike-nya

”Adanya pencanangan Integritas Pemanfaatan Data Kependudukan Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri ini sangat membantu Mandiri Utama Finance untuk meningkatkan layanannya dalam hal kecepatan proses kredit oleh pelanggan. Program ini dapat memudahkan Mandiri Utama Finance mengakses data dengan lebih cepat dan valid, sehingga mempersingkat proses pengajuan kredit dari pelanggan.

Dia menambahkan, dengan adanya fasilitas akses data Dukcapil ini, dipastikan dapat meningkatkan kualitas kredit MUF.

Penandatanganan kerjasama ini, menurutnya, menjadi momentum penegasan proteksi keamanan data dan validitas verifikasi bagi pelaku bisnis nasional dan masyarakat. 

“Adanya pusat data satu dengan sistem pintu yang dapat diakses dengan mudah oleh lembaga keuangan akan sangat membantu untuk memastikan kualitas data pelanggan, sehingga kualitas kredit MUF tetap terjaga baik,” imbuhnya, Manfaat lainnya, membantu mempersingkat waktu proses validasi dan verifikasi data calon nasabah sehingga lebih efisien dan aplikasi pembiayaan baru dapat cepat disetujui.

Sepanjang tahun 2019 ini Mandiri Utama Finance memproyeksikan pembiayaan baru kendaraan bermotor sebesar Rp 8,1 triliun.

Sampai akhir Juni 2019, penyaluran pembiayaan baru yang telah direalisasikan mencapai Rp 3,7 triliun.  "Di semester II biasanya kita bisa mencapai 60 persen dari targetnya," jelas Stanley.

Sebanyak 65 persen diantaranya disalurkan ke pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas serta 35 persen lainnya ke pembiayaan sepeda motor.

Penyelenggaraan pameran otomotif akbar seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang akan berlangsung 18-28 Juli 2019 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, merupakan momen bagus bagi Mandiri Utama Finance untuk menggenjot penyaluran pembiayaan baru.

Bisnis pembiayaan Mandiri Utama Finance saat ini mencakup mobil baru, mobil bekas, motor baru, motor bekas dan multiguna dengan didukung jaringan 111 kantor cabang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini