TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Booth Mitsubishi Motors di akhir pekan Sabtu (20/7/2019) kemarin heboh oleh kedatangan Eelco Koudijs dan Iyel Koudijs bersama dua buah hati mereka, Raneeshya dan Tyo. Mereka adalah satu keluarga yang dihadirkan ke booth untuk membagikan pengalaman seru mereka berpetualang kelilng dunia sejauh 65.000 kilometer selama 11 bulan.
Keluarga Eelco dan Iyel Koudijs menamakan dirinya Joy of Wonder (JoW). Mereka berempat membeli Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x4 dari dealer Mitsubishi Cibubur. Tanpa banyak ubahan pada spesifikasi kaki-kakinya, keluarga ini kemudian memutuskan keliling dunia menggunakan mobil SUV yang mereka beri nama Cappucino ini dengan membawa serta perlengkapan, termasuk tenda mini dan peralatan masak.
Keluarga Petualang JoW melakukan perjalanan keliling dunia ke 34 negara, dimulai dari Indonesia melintasi benua Asia, melalui Singapura, kemudian Thailand, China, Kirgistan, Iran, Turki, kemudian masuk ke benua Eropa, ke Belanda dan ke Mauritania di Afrika.
Menariknya, dari semua sesi perjalanan Keluarga Petualang JoW berkeliling dunia, mereka selalu mendokumentasikan dan menampilkannya di kanal Youtube: Journey of Wonder.
Keluarga petualang JoW juga berbagai cerita melalui platform media sosial lain dengan nama yang sama. Dokumentasi perjalanan Keluarga Petualang JoW yang menjadi highlight dan ditampilkan pada media sosial mereka, antara lain saat melintasi Malaysia, Thailand, China, Kirgistan, Iran, Turki, Belanda serta Mauritania.
Ditemui usai talkshow di booth Mitsubishi, Sabtu (20/7/2019), Eelco Koudijs dan Iyel Koudijs menceritakan serunya perjalanan petualangan mereka keliling dunia, termasuk suka dukanya.
Rencana perjalanan yang semula sederhana kemudian dapat berubah menjadi lebih rumit dengan tidak melupakan sesi penggarapan dokumentasi perjalanan mereka.
"Dunia itu indah, lebih indah dari hanya melihatnya dari foto foto," ujar Eelco.
Saat melintasi Thailand, Eelco mengaku banyak menemukan warganya yang memiliki Pajero Sport seperti dirinya. Begitu juga saat dia melintasi Maroko. Di Turki, Eeelco mengaku bertemu komunitas warga pemakai Triton.
Aturan berkendara di sisi kiri dan sisi kanan yang berbeda-beda di setiap negara juga memberi pengalaman menarik bagi keluarga JoW selama menjalani petualangan keliling dunia ini.
Begitu juga ketika mobilnya mengalami kerusakan dan menemukan spare parts yang sesuai saat melintas di Maroko.
"Cara berkendara ada yang harus berjalan di sisi kiri, ada juga yang di kanan. Tapi sayarasa medan paling berat trafiknya tetap di Indonesia karena banyak sepeda motor yang belok seenaknya," ujar Eelco sambil tertawa.
Saat melintas di Kirgistan, dia dan keluarga mendapati aturan keras soal pemakaian kaca film. Di negara itu dia harus berurusan dengan petugas karena kaca film di mobilnya dinilai terlalu gelap.
Alhasil dia harus direpotkan oleh urusan melepaskan kaca filmnya yang ternyata proses pembersihannya tidak gampang.