TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Realisasi ekspor mobil Suzuki, baik dalam bentuk ekspor utuh atau completely built up (CBU) maupun terurai atau completely knocked down (CKD) meningkat tajam dalam empat tahun terakhir.
Tren kenaikan ekspor ini terjadi setiap tahun. Data ekspor kendaraan roda empat Suzuki untuk semua model dan tipe berdasarkan data yang kami himpun dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menunjukkan, total ekspor CBU dan CKD ada kenaikan di atas 100 persen di sepanjang 2018 jika dibandingkan dengan realisasi ekspor di 2014.
Tahun 2014, ekspor mobil Suzuki mencapai 25.248 unit, kemudian naik menjadi 26.138 unit di 2015.
Lalu, di 2016 realisasi ekspor mobil Suzuki melonjak di atas 50 persen, mencapai 44.125 unit. Kemudian melonjak tajam lagi di 2017 mencapai 63.567 unit. Pada 2018, kinerja ekspor tetap naik namun sangat tipis menjadi 63.868 unit.
"Realisasi ekspor di 2019 kita proyeksikan naik mencapai 70.222 unit," ungkap Domu Arisanto, Overseas Sales & Marketing Section Head PT SIS dalam perbincangan dengan Tribunnews, di booth Suzuki di hari ketujuh GIIAS 2019, Rabu (24/7/2019).
Baca: Versi Modifikasi Honda ADV150 Tampil dengan Konsep Urban Street
Model-model kendaraan yang diekspor dari pabrik Suzuki di Indonesia adalah All New Ertiga, pick up Suzuki Carry dan city car WagonR.
"Tren ekspor kendaraan roda empat Suzuki memang terus naik dari 2013 ke 2018, sebagai bagian dari upaya kita mendukung program pemerintah menggenjot pasar ekspo," ungkap Domu.
Faktor pemicu kenaikan ekspor ini selain karea permintaan yang tinggi di negara-negara tujuan, juga karena adanya kemudahan prosedur ekspor ke negara negara yang menjadi destinasi pengapalan mobil-mobil Suzuki.
"Adanya perjanjian perdagangan bebas ASEAN ikut menunjang kinerja ekspor kita," jelas Domu.
Selain memenuhi kebutuhan pasar ekspor di negara tujuan dengan model setir kanan, pihaknya juga mengekspor ke negara-negara tujuan dengan sistem setir kiri seperti Filipina, Meksiko, Chile, Peru, Bolivia, negara-negara di Timur Tengah.
Bisa Produksi Euro 5
"Kita bisa memenuhi kebutuhan pasar ekspor untuk mobil-mobil Suzuki dengan spesifikasi standar emisi gas buang Euro 4 dan Euro 5. Semuanya kita sudah bisa penuhi dari pabrik Suzuki di Indonesia.
"Di Timur Tengah, produk pick up kita Suzuki Carry sangat digemari. Mesinnya disukai karena terkenal bandel untuk cuaca Timur Tengah yang panas. Di Arab Saudi saja rata-rata penjualan kita bisa mencapai 400 unit per bulan," ungkap Domu.
Domu menyebutkan, negara tujuan ekspor dengan standar emisi gas buang Euro 5 adalah negata negara-negara di Amerika Latin, seperti Chile, Peru, Bolivia dan lain-lain. "Semua produk ekspor itu kita kapalkan via Pelabuhan Tanjung Priok," ungkap Domu.
Tren Realisasi Ekspor Mobil Suzuki:
2014: 25.248 unit
2015: 26.138 unit
2016: 44.125 unit
2017: 63.567 unit
2018: 63.868 unit
2019: 70.222 unit (proyeksi)
Sumber: PT SIS/dIolah (fin)