Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 memasuki hari terakhir. Segala program menarik di pameran ini juga memasuki batas akhir.
Salah satu program menarik selama GIIAS 2019, yaitu potongan harga dan program penjualan spesial. Seperti yang ditawarkan PT Astra Honda Motor (AHM) kepada konsumen motor ikonik terbarunya, Honda Monkey.
"Kami optimis Honda Monkey dapat memberikan daya pikat tersendiri sekaligus menghadirkan kesenangan berkendara di segmen sepeda motor hobi di Indonesia,” kata Presiden Direktur AHM, Toshiyuki Inuma, di pembukaan GIIAS 2019, Kamis (18/7/2019).
Sadar memiliki banderol yang tidak murah, yakni Rp 65 juta, Honda membuat penawaran menarik untuk motor ini. Program spesial ini diberikan oleh jaringan diler Astra Motor selama GIIAS 2019 berlangsung.
Tenor kredit yang bisa dipilih oleh calon konsumen untuk motor berkubikasi 125 cc itu cukup beragam, mulai dari satu tahun sampai 59 bulan atau lima tahun.
Sedangkan untuk uang mukan paling rendah mulai Rp 8 juta sampai Rp 22 juta. Tentu saja, skema ini dapat berubah tergantung kemampuan finansial calon konsumen.
Angsuran paling murah per bulannya Rp 1,7 juta, untuk tenor kredit lima tahun dengan uang muka Rp 22 juta.
Sementara angsuran termahal mencapai Rp 6,34 juta per bulan untuk tenor 11 bulan dengan uang muka Rp 8 juta. Sebagai catatan, harga yang dilampirkan tersebut adalah untuk wilayah Jakarta.
Maka, jika di Jakarta motor dibanderol Rp 65 juta maka untuk wilayah Tangerang sekitar Rp 65,9 juta. Syarat yang diperlukan untuk memboyong Monkey sendiri, seperti foto copy KTP suami dan istri (jika sudah menikah), foto copy Kartu Keluarga dan dokumen lain yang diperlukan.
Jika skema cicilan sudah disetujui, calon pemilik harus bersabar untuk bisa menikmati Honda Monkey. Sebab, disebutkan bahwa daftar tunggu (inden) pemesanannya sampai 2020.
Saat ini, jumlah pemesanan Monkey sudah di atas 50 unit. "Lima puluh unit pertama bisa di kuartal tiga. Pemesanan selanjutnya di akhir tahun ini atau awal tahun depan. Karena motor masih CBU tentunya ada beberapa faktor, salah satunya kapasitas dari negara pengekspor," kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM.
"Kami juga mengikuti regulasi pemerintah terkait dengan kuota impor dan sebagainya," ucap dia.