TRIBUNNEWS.com - Inspirasi modifikasi yang dikemukakan oleh Athanasius Ketut Hargunanto terhadap Kawasaki W175 cukup menarik dilihat walau ubahannya tergolong ringan.
“Fungsi dan tampilan orisinil motor W175 dipertahankan tanpa merepotkan bikers yang mengendarainya,” bangga builder Protuner Motorcycles Bali.
Ia pun menambahkan sejatinya motor sport genre retro klasik itu adalah prototype pesanan main dealer Kawasaki wilayah Indonesia Timur. Nantinya motor custom bergaya Scrambler ini bisa dipesan umum dan pembeli harus merogoh kocek tambahan sebesar Rp 12jutaan.
Motor baru dari dealer tersebut langsung dikirim ke workshop Ketut di Jalan Raya Krobokan 86B, Denpasar, Bali untuk dipersonalisasi dengan part aluminium custom handmade buatan Protuner seperti fender depan/belakang, cover knalpot, tail pipe, pelindung rantai, engine guard cover, headlight guard, dan lampu retro dibelakang.
Sisanya Ketut cukup mengganti ban pacul berukuran 18 inci berikut velgnya dan mengubah suspensi set yang mendukung gaya Scrambler sekaligus meninggikan motor hingga 5 cm dari spesifikasi aslinya.
Pamungkasnya motor yang bisa diorder khusus warna bodinya sesuai selera pembeli ini juga dipercantik dengan jok custom menggunakan bahan MBtech Giorgio.
“Figur jok tetap memakai jok asli W175, namun di bagian pengendara sedikit ditipiskan biar enak dipandang dan mengakomodir naiknya ketinggian motor ini,” beber Ketut terhadap karya jok bergaya klasik ini.
Karena motor prototype ini berkelir kuning/hitam/silver, Ketut memilih warna Black (MB 6001) yang dipadu motif garis lurus menggunakan benang sewarna jok pada permukaannya.
“Motif ini klasik sekaligus abadi sehingga pas dengan konsep Scrambler dari motornya,” lanjutnya.
Agar tidak terlihat polos, Ketut menambahkan detail piping/lis berwarna Yellow (MB 8812) milik MBtech New Superior di tepi jok mulai dari tengah hingga belakang.
“Seandainya ada permintaan warna lain pada jok, saya bisa memenuhinya karena koleksi warna MBtech Giorgio sendiri ada 40 warna, belum warna-warna lain dari varian MBtech yang lebih dahulu hadir,” tutup Ketut.