News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vietnam akan Batasi Impor Mobil, Gaikindo Janji Ajak Dialog Pemerintah

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas pengiriman mobil di Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta Utara, Senin (10/9/2012). Ekspor impor mobil melalui Tanjung Priok Car Terminal pada Agustus 2012 mengalami kenaikkan sebesar 23.147 unit dibanding Agustus 2011 sebesar 20.658 unit. Ekspor mobil per Agustus 2012 sebesar 10.825 unit sedangkan impor sebesar 12.322 unit. KOMPAS/PRIYOMBODo

TRIBUNNEWS.COM - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo) sudah mulai melakukan dialog dengan pemerintah dan para produsen otomotif dalam negeri, sebagai langkah untuk menyikapi rencana pemberlakuan pajak konsumsi spesial (special consumption tax/SCT) di Vietnam.

Hambatan non tarif tersebut diyakini akan menimbulkan dampak terhadap ekspor mobil buatan Indonesia ke Vietnam. Mengingat, negara tersebut merupakan salah satu pasar penting bagi Indonesia.

"Rencana tersebut saat ini belum diberlakukan. Tapi sejauh ini yang kita lakukan adalah berdiskusi dengan pemerintah dan pelaku industri, untuk menjaga ekspor otomotif," ujar Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara saat dihubungi, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Dalam materinya, lanjut Kukuh, Gaikindo ingin tetap bisa mengekspor kendaraan entah secara utuh (completely built up/CBU) ataupun terurai (completely knocked down/CKD).

"Diakui, memang pasar Vietnam cukup menggoda untuk produsen otomotif membuat pabrik di sana. Tapi bagaimanapun juga, kita ingin ekspor tetap terjaga dan meningkat dan tetap sumbernya dari Indonesia," katanya.

Baca: Empat Tahun Terakhir, Ekspor Mobil Suzuki Melonjak di Atas 100 Persen

Pada kesempatan terpisah, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan, pemerintah akan melakukan lobi kepada Vietnam terkait dampak pemberlakuan pajak konsumsi tersebut.

"Kita lihat dahulu (pengaruhnya) seperti apa. Kita akan lakukan diplomasi sebagai sesama anggota negara ASEAN. Dalam hal ini, WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) tidak ikut campur karena yang diatur bukan tarif bea masuk," katanya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Bidang Perjanjian Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Rico Nugrahatama juga mengatakan, kebijakan Vietnam ini akan mempengaruhi langsung ekspor Indonesia, tapi dampaknya tidak bisa terlihat cepat.

“Peraturan dalam negeri Vietnam secara langsung akan mempengaruhi, karena di ASEAN sendiri Vietnam masuk dalam tiga besar paling banyak, setelah Filipina dan Thailand,” katanya.

“Dampaknya biasanya akan ketahuan pada tahun depan, atau setelah triwulan ketiga itu bisa kelihatan seberapa besar efeknya,” ujarnya.

Sebagai informasi, pangsa pasar Vietnam mencapai 7,8 persen (586.514 dolar AS di 2018) dari 53 persen ekspor Indonesia di seluruh negara ASEAN.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vietnam Ingin Batasi Impor Mobil, Begini Sikap Gaikindo "

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini