News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bikin Prihatin, Pelanggar di Bawah Umur Dominasi Operasi Zebra

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengendara motor terjaring saat Operasi Zebra 2018 di jalan Hertasning Makassar, Rabu (31/10/2018). Operasi Zebra Semeru 2018 yang digelar serentak se Indonesia tersebut bertujuan untuk pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) yang mengedepankan kegiatan penegakan hukum disertai preventif secara selektif prioritas. (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan)

TRIBUNNEWS.COM - Operasi Zebra Semeru 2019 di Surabaya yang dilaksanakan sejak 23 Oktober lalu, saat ini sudah memasuki satu pekan pertama.

Operasi zebra ini masih menyisakan waktu tujuh hari ke depan hingga 5 November 2019.

Data sementara, jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak terjadi di Surabaya adalah pengendara di bawah umur.

Hal ini diungkapkan oleh Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Chandra.

"Kebanyakan masih anak dibawah umur mengemudikan motor. Tentu kan tidak ada SIM-nya. Itu masih sering kita temukan saat razia," ujarnya, Selasa (29/10/2019).

Melihat fenomena itu, pihaknya meminta peran serta orang tua agar aktif memantau anaknya dan tidak perlu memfasilitasi anak di bawah umur untuk berkendara.

"Efeknya tentu sangat bahaya, anak dibawah umur itu kan masih rentan, sedangkan jalanan itu dilalui banyak jenis kendaraan," jelas Teddy.

"Jangan sampai orang tua malah memfasilitasi kendaraan untuk anak-anak yang masih di bawah umur," sambungnya.

Nah, saat ini kecelakaan yang menimpa pengendara di bawah umur juga semakin marak terjadi.

Baca: Satu Tahun Kecelakaan Lion Air JT 610, Kepala Eksekutif Boeing: Kami Tahu Kami Melakukan Kesalahan

Baca: Bima Aryo Menangis Saat Cerita Akhir Hidup Anjing yang Serang ART hingga Tewas, Sempat Muntah Darah

Founder Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa mengendarai motor bukan hanya karena fisik yang sudah siap dan kuat.

“Diingatkan lagi, naik motor itu bukan hanya karena fisik semata, kaki sudah sampai di tanah atau kuat mengangkat motor atau dalam hal keterampilan. Tapi paling penting juga kesiapan mental,” ujar Jusri.

Menurut Jusri, ketika usia belum mencukupi, pengendara belum memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran terhadap tindakan, perilaku, serta akibat yang ditimbulkan olehnya saat di jalan raya.

Selain itu, anak di bawah umur cenderung memiliki emosi dan rasio berpikir yang belum bisa bekerja dengan baik.

Oleh karena itu, para orang tua jangan lupa terus memberikan edukasi mengenai keselamatan berkendara kepada anak-anaknya ya!

Berita ini sudah tayang di gridoto berjudul Pelanggar di Bawah Umur Mendominasi Operasi Zebra Semeru 2019, Polisi Minta Peran Aktif Orang Tua

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini