TRIBUNNEWS.COM - PT Astra Honda Motor (AHM) memutuskan untuk menghentikan produksi dari Honda vario 110 di awal tahun 2020.
Praktis dengan hilangnya Vario 110 ini, saat ini Vario hanya tersedia dalam pilihan mesin 125 cc dan 150 cc.
Bicara Vario 110, dulu Vario yang juga kerap disebut Vario 110 eSP atau Vario 110 FI ini sering dianggap sebagai Vario rasa BeAT.
Pasalnya Honda Vario 110 eSP ini mengandalkan mesin 110 cc (108,2 cc) berpendingin udara yang sama dengan yang dipakai BeAT.
Jadi beda ya dengan generasi Vario awal yang bahkan mesin 110 cc-nya sudah dibekali radiator.
Bahkan Vario 110 eSP ini juga sering dibilang sebagai BeAT yang diganti bodi dan dijual lebih mahal.
Baca: Honda BeAT Tetap Jadi Skutik Bekas Terfavorit, Kenapa Ya?
Tentunya BeAT yang dimaksud adalah BeAT versi lama ya, bukan yang belakangan muncul dengan mengandalkan mesin dan sasis baru.
Dengan mesin yang sama dengan BeAT itu, Honda Vario 110 eSP dijual mulai Rp 17.343.000, sementara BeAT sendiri harganya mulai Rp 16.068.000 (harga bulan Desember 2019).
Lantas apa yang bikin Vario 110 eSP ini lebih mahal, benarkah cuma karena nama Vario yang notabene kelasnya ada di atas BeAT?
Meski pakai mesin yang sama dengan BeAT, tapi Honda tetap menempatkan Vario ini sebagai motor yang kelasnya ada di atas BeAT.
Hal itu ditunjukkan dengan adanya beberapa fitur yang tidak bisa ditemui di BeAT.
Fitur itu misalnya headlamp Vario 110 eSP yang sudah dibekali lampu LED, sementara BeAT masih mengusung bohlam konvensional.
Selain itu, Honda Vario 110 eSP juga dibekali fitur alarm motor, untuk memudahkan menemukan lokasi motor saat di parkiran dengan lebih mudah.
Satu lagi fitur Vario eSP yang tak dimiliki BeAT. Yakni integrated key shutter with seat opener, atau pembuka jok via lubang kunci kontak.
Sedangkan Honda Beat eSP masih dengan sistem konvensional, yang lubang kuncinya ada di bodi samping.
Itulah perbedaan fitur antara Vario eSP dan BeAT. Kalau gini apa masih mau bilang Vario eSP adalah Vario rasa BeAT?