Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), ditributor truk Mitsubishi Fuso di Indonesia mengaku bangga, perusahaannya meraih penghargaan sebagai distributor truk Fuso terbaik di Asia Tenggara kategori big market di tengah tren permintaan pasar terhadap kendaraan niaga yang turun selama 2019.
Penghargaan itu didapatkan dari Daimler Trucks Asia, induk perusahaan The Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) yang juga merupakan prinsipial KTB di Jepang.
Penghargaan ini menurutnya tidak lepas dari capaian KTB yang kembali mempertahankan posisinya sebagai market leader di pasar truk nasional secara keseluruhan, yang mencakup truk di segmen medium duty (MDT) dan light duty truck (LDT).
Baca: DPR: Banderol Mobil Listrik di Atas Rp 500 Juta Itu Kemahalan
"KTB meraih penghargaan best distributor oleh Daimler Truck Asia di 2019. Kami bangga bisa menjadi absolute market leader, memimpin pasar tak tergoyahkan di pasar truk nasional," ujar Atsushi Kurita di acara media gathering Mitsubishi Fuso di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Permintaan Pasar Lesu
Di 2019 permintaan truk secara nasional lebih lesu dibanding di 2018. Di 2019, total penjualan kendaraan niaga nasional mencapai sebanyak 94,323 unit, anjlok 19 persen dibandingkan capaian di 2018 sebanyak 116,421 unit.
Dari jumlah tersebut, Mitsubishi Fuso menguasai market share 44,2 persen atau sebanyak 41.736 unit.
Baca: Bakrie Autoparts Pamerkan Bus Listrik yang Diujicoba Transjakarta
Rinciannya, penjualan tersebut dikontribusi truk LDT Colt Diesel sebanyak 36.575 unit dengan market share 55,4 persen dan truk Fuso dan Fighter sebanyak 5.161 unit dengan market share 23,4 persen di segmen MDT.
Baca: New Carry Pick Up Versi Lebih Mewah Diperkirakan Akan Tampil di Arena GIICOMVEC
Dari total 5.161 unit truk Mitsubishi Fuso yang terjual di segmen MDT, sebanyak 1581 unit diantaranya dikontribusi dari truk Fighter dengan 15 varian yang dipasarkan.
"Sales di tahun 2019 pasar memang tidak begitu kondusif karena kondisi perekonomian dan politik yang berwarna. Pasar secara umum turun," ujar Dony Hermawan, Head of PR & CSR Department KTB.
Dony menjelaskan, penjualan truk di segmen LDT turun 11 persen. "Sementara, Sumatera dan Kalimantan memberikan kontribusi positif bagi truk Fighter kami," jelas Dony Hermawan.
Tahun 2020 ini KTB memprediksi pasar kendaraan niaga akan tumbuh berkisar 7 persen. KTB bertekad mempertahankan posisi dominan di pasar dengan target penjualan sebanyak 46.900 yang sebanyak 40.400 unit diantaranya akan berasal dari Colt Diesel dan 6.500 unit dari penjualan Fuso dan Fighter.