Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah mencanangkan standar emisi Euro 4 sejak tahun 2018 untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020.
Indonesia juga tengah berusaha mengejar ketertinggalan dari negara lain yang sudah menerapkan standar Euro 4 pada kendaraan baru yang dijual.
Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan negara Eropa untuk kualitas udara di negara Eropa.
Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatile hydro carbon dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika menjelaskan bahwa melalui pengunaan B30 akan membuat kendaraan semakin mudah mengimplementasikan standar Euro 4.
Baca: Praktis, Bluetooth Headset Multi Segmen dari Sniper ini Dapat Dilipat
"Kalau B30 memang sangat compatible untuk campuran mencapai Euro 4. Karena standarnya sudah ditentukan dan kandungan-kandungan yang dibatasi di Euro 4 seperti sulfur, water content dan lainnya itu sudah sangat diatur, sehingga itu akan mudah mencapai Euro yang lebih tinggi," tutur Putu Juli saat Diskusi Pintar Bersama Isuzu dan Kementerian Perindustrian dalam pameran GIICOMVEC 2020, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Baca: Lebih Dekat dengan Fighter FN61FL HD 6x2, Andalan Baru KTB di Truk Kargo dan Logistik
Pemakaian Biodiesel 30 (B30) pada setiap kendaraan juga lebih ramah lingkungan dan tarikan pada mesinnya tetap terjaga.
Selain itu, menggunakan bahan bakar B30 juga turut berkontribusi dalam menjaga devisa negara dengan menghemat lebih dari 3 juta kilometer impor solar dan menyerap 9,6 juta kilometer biofuel di 2020.
"Penggunaan B30 ini akan meningkatkan penyerapan CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit menjadi biodiesel sebesar Rp 13,81 triliun dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 14,25 juta ton Co2," terang Putu Juli saat memaparkan keuntungan penggunaan B30.
Lebih lanjut, Putu mengungkap bahwa seluruh pelaku industri sektor otomotif di Indonesia sudah mulai menerapkan standarisasi Euro 4 pada tiap produknya.
"Dari sisi industri memang sangat fleksibel untuk bisa mengikuti aturan pemerintah ini. Jadi ngga ada masalah. Isuzu sudah mengatakan kalau mereka siap dengan Euro 4, yang lain juga udah pada siap," imbuhnya.
Head Department Prototype and Test Deptartment, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Harmoko Setyawan menyebut bahwa Isuzu telah siap dengan implentasi standar emisi Euro 4.
"Kita sudah mulai melakukan penelitian dan uji emisi beberapa engine. Yang jelas kita akan mengikuti setiap regulasi dari pemerintah. Kita juga pasti akan siap dengan Euro 4 maupun bahan bakar B30," ungkap Harmoko.
Untuk mengubah standar emisi ke Euro 4, Isuzu harus menggunakan mesin pintar dan EGR Cooler untuk sistem pendinginnya serta melakukan pembaruan pada mesin turbo dari konvensional ke VGS.
"Intinya, lebih sederhana teknologi kendaraannya, itu akan lebih siap ke Euro 4, karena perubahannya ngga banyak," tambah Putu Juli.