TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbeda dengan kendaraan penumpang seperti city car, hatchback atau MPV yang umumnya oleh pemiliknya dioperasikan untuk kebutuhan transportasi harian dan kesenangan berkendara, kendaraan niaga dioperasikan untuk mencari duit.
Itu sebabnya, sebagai alat kerja atau kuda pekerja, utilisasi kendaraan niaga seperti truk dan bus umumnya menjadi sangat tinggi.
Frekuensi replacement komponen fast moving seperti oli mesin, filter oli, filter bahan bakar, kampas rem dan kampas kopling serta ban juga terhitung sangat cepat.
Komponen tertentu hitungannya tidak lagi bulanan, tapi mingguan. Dalam kondisi ini, perawatan armada secara rutin menjadi sangat penting.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menyatakan, kendaraan yang dirawat secara rutin membuat kendaraan seperti truk dan bus bisa dioperasikan maksimal untuk mendukung kelancaran bisnis.
Baca: Penjualan di Atas Rata-rata Industri, Januari-Februari Toyota Kuasai Market Share 50,6 persen
Sebaliknya, jika pemilik kendaran abai dalam perawatan berkala, biaya overhaul kendaraan menjadi sangat besar.
Baca: PO Pandawa 87 Kini Miliki Bus Mewah Berchassis Volvo B11R Garapan Karoseri Adi Putro
“Dari sisi biaya, overhaul juga butuh dana yang besar. Karena sekali mesin overhaul biaya yang dikeluarkan kisaran 70 juta," ungkap Santiko Wardoyo di sela penyelenggaraan pameran GIICOMVEC 2020 baru-baru ini di JCC Senayan, Jakarta.
Santiko menyatakan, beberapa perusahaan otobus (PO) yang menjadi customer berhasil menghilangkan biaya overhaul ini karena perawatan yang rutin pada armada bus Hino RN 285 yang mereka operasikan.
Beberapa PO tersebut adalah PO Kramat Djati, PO Sinar Jaya dan PO Harapan Jaya, yang secara keseluruhan mengoperasikan total 42 unit bus Hino RN 285 yang saat ini berhasil membukukan capaian pengoperasikan hingga 1 juta kilometer, bahkan lebih, tanpa overhaul.
Baca: Karoseri Adi Putro Serahkan 4 Unit Jetbus 3+ Voyager ke PO Siliwangi Antar Nusa
Sebagai customer loyal Hino, ketiga PO tersebut banyak menggunakan bus Hino sebagai armadanya. Santiko menuturkan, bus Hino RN285 yang berhasil mencapai 1 juta kilometer merupakan bus dengan mesin common rail yang melayani rute – rute penumpang di jalur Transjawa dari Jakarta menuju kota – kota di Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan sampai ke Bali.
Baca: UD Trucks Serah Terima 64 Unit Truk Quester ABS ke Pelanggan Loyal Trans Migasindo
Santiko menyatakan, selain di Jawa, bus-bus Hino tipe juga banyak digunakan sebagai angkutan antarkota di Sumatera dan kota-kota lainnya.
Dengan tanpa overhaul ini, para pengusaha transportasi menjadi lebih bisa menghemat biaya perawatan armadanya dan menguntungkan secara bisnis.
"Karena operasional kendaraan menjadi lebih maksimal. Tanpa overhaul, armada bis tidak harus masuk kebengkel dalam waktu lama, sekitar 5 – 7 hari, sehingga bus bisa terus cari duit,” kata dia.
"Inilah nilai keuntungan yang kami tawarkan, armada bisa terus berjalan dan terhindar dari cost maintenance yang tinggi. Sehingga profit dapat diraih dengan maksimal,” ujar Santiko.
Irwan Supriyono, Senior Executive Officer After Sales HMSI mengatakan, untuk meraih catatan 1 juta kilometer tanpa overhaul bagi bus Hino RN 285 sebenarnya cukup mudah.
Syaratnya, dilakukan perawatan kendaraan secara rutin dan penggunaan suku cadang terus dijaga, terutama keharusan menggunakan parts asli Hino.
"Dengan kualitas mesin yang tidak diragukan lagi, usia pakai dan jarak tempuh tersebut mudah dicapai, dan bisnis berjalan dengan lancar," ujarnya.
Hino RN 285 merupakan tipe bus bermesin commonrail dari Hino. Bus ini dipasarkan dalam dua versi transmisi. Yakni, transmisi manual dengan transmisi yang dipasok dari ZF dan transmisi matik (A/T) yang dipasok oleh Allison Transmission.
Bus ini juga sudah dilengkapi dengan retarder.
Dengan bodi dari karoseri, bus Hino RN 285 memiliki panjang total 12 meter. Dengan konfigurasi seat 2-3, bus ini mampu membawa hingga 60 orang penumpang.