News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pabrik Volkswagen di AS Perpanjang Pemberhentian Produksi Hingga 5 April

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Volkswagen

TRIBUNNEWS.COM - Satu demi satu pabrikan otomotif menghentikan produksinya akibat menyebarnya virus corona atau Covid-19.

Setelah Ford mengumumkan menutup fasilitas produksinya di seluruh benua Amerika Utara hingga 30 Maret dan tak mengatakan tanggal untuk pembukaan kembali.

Beberapa jam kemudian, pabrikan mobil Jerman yaitu Volkswagen melakukan hal yang sama.

Pabrik VW di Chattanooga, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat pada awalnya dijadwalkan untuk dibuka kembali pada 28 Maret, setelah hanya satu minggu tidak aktif.

Baca: Dukung Penanganan Corona, Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan APD untuk RS Cengkareng

Baca: Jika Corona Berlanjut Hingga Lebaran, Pemerintah Siap Amankan Pasokan Bahan Pangan Tercukupi

Akan tetapi, sekarang pemberhentian itu telah diperpanjang hingga 5 April 2020.

"Kesehatan dan keselamatan tim kami tetap menjadi prioritas utama kami. Volkswagen Chattanooga akan tetap ditutup hingga minggu depan, memperpanjang periode penutupan yang dimulai 21 Maret. Kami berencana untuk melanjutkan produksi pada hari Minggu, 5 April pukul 10 malam," ungkap Volkswagen dalam sebuah pernyataan dikutip dari Autoevolution, Jumat (27/3/2020).

VW juga akan tetap membayar gaji para pekerja selama pemberhentian produksi akibat pandemi Covid-19 tersebut.

"Kami akan terus memberikan pembayaran penuh minggu depan untuk semua anggota tim di pabrik. Karyawan yang dapat melakukan telework, seperti staf kantor, akan terus melakukannya. Kami meminta semua karyawan untuk mengarantina diri dan menjaga jarak sosial," sambung pernyataan Volkswagen.

Dalam sepekan terakhir, AS naik ke nomor tiga dalam jajaran negara yang paling terkena dampak, tepat di belakang China dan Italia.

Amerika memiliki hampir 70.000 pasien terinfeksi yang dilaporkan dan lebih dari 1.000 kematian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini