Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrikan mobil Tesla diketahui lambat menutup pabriknya pada bulan Maret lalu setelah diimbau oleh pemerintah setempat.
Penghentian produksi baru dilakukan setelah bertemu dengan Departemen Kepolisian Fremont dan manajer kota.
Usai kejadian tersebut, Petugas kesehatan Alameda County (California), Erica Pan mengatakan bahwa Tesla tidak diberikan lampu hijau untuk membuka kembali pabriknya Fremont, Jumat (8/5/2020) saat pertemuan di Balaikota melalui siaran daring.
Baca: Viral di Medsos, Inilah Sosok Pengusaha Sukses di Balik Orang Berkostum T-Rex Belanja Naik Tesla
Baca: Tesla Club Indonesia Siap Dukung Implementasi Kendaraan Listrik
"Kami belum memberi lampu hijau," tutur Pan, dikutip dari Car and Driver, Senin (11/5/2020).
Pan mencatat bahwa County bekerja dengan Tesla untuk membuat rencana yang aman untuk membuka pabrik Fremont.
"Kami telah meminta mereka untuk menunggu," ungkapnya.
Namun, email internal yang dikirim ke karyawan pabrik awal minggu ini memberi tahu mereka bahwa pabrik akan melanjutkan produksi terbatas pada Jumat (8/52020) sore.
Email yang tampaknya telah dikirim pada 7 Mei tersebut memberi tahu karyawan bahwa pabrik akan melanjutkan operasi terbatas dengan 30 persen dari tenaga kerja normalnya.
Email itu mungkin sebagai reaksi terhadap pengumuman Gubernur California Gavin Newsom pada 7 Mei yang menyebut bahwa beberapa manufaktur akan mulai pada 8 Mei.
Di daerah Alameda, sebenarnya manufaktur masih tidak diizinkan untuk melanjutkan produksi di bawah mandat yang berwenang di sana.
Penghentian operasional pabrik tersebut akan berlangsung hingga akhir Mei 2020.