News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pasar Truk Medium Duty Ambles Hingga 54 Persen karena Pandemi Corona

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk medium duty Mitsubishi Fuso Fighter FN 62L aplikasi flat bed dipamerkan di booth KTB di pameran otomotif GIIAS 2019 di ICE BSD City.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan truk baru di Indonesia benar-benar terpuruk, terimbas oleh pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB), distributor kendaraan komersial Mitsibishi Fuso menyebut hingga April 2020, penjualan truk medium duty atau medium duty truck (MDT) di Indonesia turun hingga 54 persen.

Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB), Duljatmono mengatakan, selama pandemi corona, pasar truk di segmen MDT secara keseluruhan turun hingga 50 persen lebih.

"Sampai dengan April, turun 54 persen. Jadi luar biasa (penurunan penjualan) MDT ini. Pasar yang menggunakan MDT ini kan turun, otomatis secara volume kami pun sulit untuk menyerap kebutuhan pasar tadi," tutur Duljatmono, Rabu (27/5/2020).

Baca: Tiga Alasan DFSK Super Cab Alternatif Pilihan Buat yang Cari Pick Up

Sektor-sektor yang berhenti melakukan pembelian truk-truk baru di segmen MDT antara lain sektor manufaktur.

"Mudah-mudahan nanti setelah pandemi selesai, MDT ini bergerak lagi. Peluangnya ada infrastruktur, sebab infrastruktur adalah sektor bisnis yang bisa mendorong kebutuhan kendaraan MDT," terang Duljatmono.

Baca: Mitsubishi eK X dan eK Wagon Raih Skor Tertinggi di Uji Tabrak JNCAP  

Duljatmono berharap Covid-19 cepat berlalu, sehingga beberapa sektor yang selama ini banyak menyerap penjualan truk MDT seperti logistik kembali pulih.

Baca: Mitsubishi Fuso Genjot Aktivitas Digital di Pasar yang Sedang Lesu

"Sampai saat ini, sebenarnya permintaan ada di sektor logistik yang memberikan kontribusi (penjualan) terbesar. Tapi masalahnya volumenya masih rendah, karena terbatas tadi (PSBB). Mudah-mudahan begitu pandemi selesai, demand logistik meningkat, lebih besar lagi," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini