Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ford telah melakukan serangkaian tes dan menyimpulkan bahwa SUV listrik terbarunya, Mustang Mach-E dapat mengisi ulang baterainya jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Selain itu, mobil listrik dengan desain kokoh ini dapat berjalan lebih lama.
Mengutip dari Formacar, Kamis (4/6/2020), sepuluh menit yang dihabiskan di Sistem Pengisian Ionitas memungkinkan Mach-E untuk menempuh jarak sepanjang 119 km untuk versi RWD (Rear Wheel Drive).
Awalnya, model ini diprediksi hanya mampu menjangkau jarak sepanjang 93 km.
Sementara itu, untuk versi all wheel drive sedikit tertinggal, hanya mampu menempuh jarak sejauh 107 km.
Ini membuat SUV Mustang Mach-E jauh lebih otonom daripada yang diyakini sebelumnya menurut Ford.
Berbagai tes yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa pengemudi EV lebih suka waktu pengisian lebih cepat daripada ukuran baterai raksasa atau jarak tempuh pengisian daya tunggal yang unggul.
Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan
Mustang Mach-E dapat mengisi ulang baterai dari 10 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 45 menit.
Model RWD memiliki rentang pengenal WLTP 600 kilometer dan model AWD memiliki 540 km.
Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure (WLTP) adalah standar global yang diselaraskan untuk menentukan tingkat polutan, emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar mobil tradisional dan hybrid, serta berbagai kendaraan yang sepenuhnya listrik.
Baca: Terkuak! Trio Mantan Petinggi Jiwasraya Terima Mobil Mewah dan Pelesir ke Luar Negeri
Secara keseluruhan, temuannya terlihat cukup menjanjikan, terutama karena Ford Mustang Mach-E puas dengan standar stasiun pengisian 150 kW dan tidak bergantung pada stasiun bertenaga tinggi.