Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis PT Astra Otoparts Tbk mengalami penurunan penjualan selama pandemi Covid-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah.
Director PT Astra Otoparts Yusak Kristian mengatakan demand berkurang akibat kendaraan konsumen yang jarang digunakan sehingga mereka menunda perawatan.
"Kendaraan yang tadinya operasionalnya tinggi, sekarang akan menjadi sangat sedikit karena pembatasan, sehingga demand kami akhirnya berkurang," tutur Kristian saat Erbinar Markplus, Jumat (26/6/2020).
Untuk mensiasati demand yang berkurang, Yusak menempuh strategi dan layanan perawatan kendaraan dari rumah, termasuk untuk pembelian spare parts.
"Tadinya salesman kita harus mendatangi toko-toko sparepart untuk transaksi, tapi sekarang konsumen BtoB bisa membeli lewat Shop and Drive dan layanan kami lainnya dengan pembayaran digital," ungkapnya.
Baca: Pasar Sepeda Motor Memburuk, Astra Honda Revisi Target Penjualan Jadi 3 Juta Unit
Konsumen atau end user, Astra Otoparts juga menemukan kebiasan baru seperti membeli lewat e-commerce AstraOtoshop. Layanan Home Service juga mengalami peningkatan.
"Kami melihat grafik pertumbuhan yang signifikan. Servis yang biasa dilakukan di bengkel, tetapi setelah pandemi ini yang cukup signifikan adalah ganti oli di rumah. Jadi kami mendapatkan demand yang cukup tinggi setiap harinya," terang Kristian.
Baca: Manjakan Pemilik Traga, Astra Isuzu Siapkan Paket Ganti Oli Senilai Hanya Rp 190.000
Layanan call center juga meningkat karena banyaknya konsumen yang menanyakan tentang spart part selama pandemi. "Banyak konsumen yang menghubungi. Media sosial kami seperti instagram juga mengalami peningkatan karena banyaknya konsumen yang bertanya mengenai spare part," jelasnya.