News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips dan Trik

Banjir Landa Beberapa Titik di Jakarta, Ini Tips Terjang Banjir untuk Motor Matic

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pengendara motor menuntun kendaraannya melintasi banjir rob yang menggenani kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (4/6/2020). Banjir rob di tengah pandemi Covid-19 ini membuat sejumlah pengendara terutama motor harus bekerja keras menembus banjir dengan tinggi sekitar 30 centimeter itu. Tak ayal, beberapa pengendara motor yang nekat menembus banjir tersebut tampak menuntun kendaraannya karena mogok. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Senin (21/9/2020) sore membuat sejumlah ruas jalan tergenang air.

Beberapa titik juga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Dikutip dari Kompas.com, BPBD DKI Jakarta melaporkan sejumlah jalan yang terendam di Jakarta meliputi tiga kawasan, yakni Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat.

Meskipun jalan tergenang, tak sedikit bikers yang nekat untuk terobos genangan air atau bahkan banjir.

Kendaraan bermotor melintasi banjir cileuncang yang menggenangi Jalan Soekarno Hatta di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (27/12/2019). Banjir setinggi lebih kurang lutut orang dewasa saat hujan deras mengguyur Bandung, membuat pengendara bermotor enggan melintasinya hingga mengakibatkan kemacetan cukup panjang. Banjir tersebut setelah cukup lama mengenangi permukaan jalan akhirnya perlahan surut setelah petugas terkait menanganinya dengan menggunakan dua unit mobil penyedot air, laju kendaraan pun kembali lancar. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Bagi pengguna skutik (skuter matic) sebaiknya harus lebih waspada ketika menerobos banjir.

Selain mewaspadai lubang dalam genangan air, pengguna motor matic juga harus waspada terhadap motor yang mogok.

Motor yang mogok di tengah genangan air salah satunya disebabkan oleh masuknya air di saringan udara yang cukup besar.

Dikutip dari Kompas.com, terdapat beberapa gangguan yang akan dialami.

Yang pertama adalah air yang masuk ke dalam CVT, dapat mengganggu kinerja dan bahkan menyebabkan putaran belt menjadi "los".

Kedua, air yang masuk melalui saringan air yang dapat menyebabkan motor mogok.

Kendaraan bermotor melintasi banjir cileuncang yang menggenangi Jalan Soekarno Hatta di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (27/12/2019). Banjir setinggi lebih kurang lutut orang dewasa saat hujan deras mengguyur Bandung, membuat pengendara bermotor enggan melintasinya hingga mengakibatkan kemacetan cukup panjang. Banjir tersebut setelah cukup lama mengenangi permukaan jalan akhirnya perlahan surut setelah petugas terkait menanganinya dengan menggunakan dua unit mobil penyedot air, laju kendaraan pun kembali lancar. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Mekanik senior Omega Motor di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pernah mengatakan bahwa kebanyakan pengguna motor matic tak tahu posisi saringan udara pada kendaraannya.

Ia mengatakan bahwa para pengguna motor matic kebanyakan asal menerobos genangan air tanpa pikir panjang.

”Kalau bebek atau sepeda motor sport kelihatan banget posisi lubang saringan udaranya. Kalau skutik beda-beda, ada yang tinggi sampai di balik jok, ada yang tampak. Ini yang pengguna harus bisa mengenali agar tahu batasan menerjang air,” kata Babe.

Jadi jika ingin menerobos genangan atau banjir, perhatikan posisi saluran angin motor.

Jika letaknya cukup tinggi, kamu bisa sedikit lebih tenang.

Selain memerhatikan letak lubang saringan udara, kamu juga harus paham sumber kelistrikan motor.

Memerhitungkan cara mengendarai sekaligus menerabas genangan air merupakan hal yang wajib agar motor tidak mogok.

Kendaraan bermotor melintasi banjir cileuncang yang menggenangi Jalan Soekarno Hatta di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (27/12/2019). Banjir setinggi lebih kurang lutut orang dewasa saat hujan deras mengguyur Bandung, membuat pengendara bermotor enggan melintasinya hingga mengakibatkan kemacetan cukup panjang. Banjir tersebut setelah cukup lama mengenangi permukaan jalan akhirnya perlahan surut setelah petugas terkait menanganinya dengan menggunakan dua unit mobil penyedot air, laju kendaraan pun kembali lancar. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Tips mengendari motor saat musim hujan

Selain menerobos banjir, jalanan yang licin juga menjadi momok bagi pengendara roda dua.

Kondisi aspal yang basah dan kondisi ban motor yang tidak layak menjadi penyebab kecelakaan.

Untuk menghindari kecelakaan, maka beberapa harus memerhatikan beberapa hal.

Termasuk mengecek kondisi ban.

Jika ban yang sudah tidak layak, maka sudah saatnya untuk mengganti ke ban yang baru.

Selain itu, saat berkendara di saat hujan, teknik pengereman juga harus diperhatikan.

Teknik pengereman yang benar akan membuat motor tidak tergelincir saat jalan basah.

Berikut ini Tribunnews rangkum untuk menghindari kecelakaan saat berkendara di musim hujan yang dikutip dari berbagi sumber

1. Cek kondisi ban

Ban motor yang sudah botak (GridOto)

Ban merupakan hal yang paling utama diperhatikan saat berkendara di musim hujan.

Kondisi ban yang sudah tidak layak dapat membuat pengendara mudah tergelincir saat melewati jalan basah.

Segeralah ganti ban bila kondisi ban sudah aus atau ulir pada ban sudah tidak terlihat.

Dan jika menggunakan ban untuk jalan kering, ada baiknya untuk menggantinya ke ban yang diperuntukan di jalan basah.

2. Teknik pengereman

Instuktur Safety Riding, sedang melakukan pemahaman keselamatan berkendara di Wahana Training Center Jatake, Tangerang, Banten, Kamis (11/7/2019). Wahana Training Center Jatake merupakan fasilitas yang dimiliki main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang yang dilengkapi dengan trek edukasi berkendara aman dan training untuk mekanik Astra Honda Authorized Service Station. Selain center yang berada di Jatake Tangerang ini, juga terdapat Wahana Distribution Center dengan kapasitas 2.700 unit untuk wilayah distribusi dealer Honda di Tangerang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Mengemudikan motor di jalan yang basah berbeda dengan di jalan dengan kondisi yang kering.

Termasuk di segi pengereman.

Teknik pengereman saat berada di jalan yang licin adalah jangan menarik tuas rem terlalu dalam.

Selain itu jangan pula melakukan pengereman secara mendadak.

Teknik ini berguna bagi pengguna kendaraan yang belum memiliki fitur Antilock Breaking System (ABS).

Jika kendaraanmu menggunakan ABS, maka saat kamu melakukan pengereman yang mendadak atau menarik tuas terlalu dalam, maka sistem ABS akan bekerja dengan sendirinya.

ABS diciptakan untuk tidak mengunci ban saat melakukan pengereman dengan keras.

3. Kontrol laju kendaraan

Fabio Quartararo (https://www.autosport.com/)

Dengan harapan cepat sampai tujuan, banyak pengguna motor melaju terlalu kencang saat sedang terjadi hujan.

Memacu motor terlalu kencang dapat membuat pengendara lebih berisiko mengalami kecelakaan.

hal tersebut disebabkan karena saat melaju kencang, mata kita terfokus ke depan tampa memerhatikan kanan dan kiri.

Terlebih lagi saat sedang turun hujan, pandangan mata akan terbatas.

Jadi, jangan pernah melaju kencang saat di jalan yang licin atau saat sedang terjadi hujan.

Jika terjadi hujan deras, ada baiknya untuk berteduh dan meminum secangkir teh hangat.

4. Gunakan jas hujan Training

Jas hujan pemotor ternyata bisa kedaluwarsa (Kompas.com)

Jas hujan Training adalah jas hujan yang memiliki dua bagian.

Dua bagian tersebut adalah celana dan jaket.

Jas hujan model ini lebih aman karena tidak ada bagian yang terbang saat berkendara.

Kasus kecelakaan tunggal saat menggunakan jas hujan banyak dialami oleh pengguna jas hujan ponco (batman).

Itulah bebera hal yang harus diperhatikan saat mengendarai motor di musim hujan.

Stay Safe Tribunners!

(Tribunnews.com/Renald)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini