News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angkot-angkot di Bodetabek Akan Dapat Subsidi dari BPTJ

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angkot M-08 Jurusan Kota-Tanah Abang menunggu penumpang di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sedang menyiapkan
skema subsidi untuk perbaikan angkutan kota.

Kepala BPTJ Polana B Pramesti menyatakan skema subsidi ini diberikan kepada angkot yang beroperasi di wilayah Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Saat ini, kata Polana, BPTJ sedang berkomunikasi membahas hal tersebut kepada pemerintah daerah setempat.

"Saat ini, BPTJ tengah mengupayakan usulan skema subsidi bagi perbaikan angkutan perkotaan kepada pemerintah daerah, wilayah Bodetabek," kata Polana, saat dihubungi, Rabu (30/9/2020).

Masa pandemi Covid-19, Polana mengimbau seluruh stakeholder intensif meningkatkan kualitas layanan transportasi publik dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Selain lingkungan strategis, menurut Polana, perilaku pengguna transportasi publik memegang
peran penting implementasi protokol kesehatan.

"Bijak bertransportasi, keluar rumah seperlunya. Jika harus bermobilitas agar senantiasa mengedepankan protokol kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, BPTJ telah menyediakan bus gratis bagi pengguna KRL yang tidak terakomodir pada hari dan jam sibuk.

"Agar penegakan protokol kesehatan dapat dilaksanakan. Sebagai alternatif angkutan bagi pengguna KRL, untuk segmen tertentu telah diluncurkan layanan Bus JR Connexion di sekitar wilayah Bogor," ujar Polana.

Polana Pramesti menambahkan, pandemi Covid-19 dapat menjadi pendorong perubahan kultur bertransportasi publik.

Polana menyebutkan, situasi perubahan tersebut terjadi karena adanya partisipasi semua pihak tidak terkecuali kesadaran dari para pengguna transportasi dalam melaksanakan protol kesehatan.

"Pemerintah berterima kasih atas partisipasi dan kesadaran yang semakin meningkat, di kalangan pengguna transportasi publik," ujar Polana.

Ia juga menilai, kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyusun regulasi dan menerapkan protokol kesehatan di sektor transportasi bersama operator dan stakeholder membuahkan hasil.

Dia mengatakan, Pemerintah akan terus menyikapi kondisi ini dengan berbagai langkah, yang diharapkan mendorong perubahan-perubahan positif yang lain.

Baca: BPTJ Siapkan Fasilitas Bagasi untuk Penumpang Bus JR Connection yang Bawa Sepeda Lipat

"Kami juga akan terus mendorong implementasi kebijakan transportasi ramah lingkungan dengan mendorong peningkatan penggunaan Non Motorized Transportation (NMT)," ujar Polana.

NMT sebenarnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari urban transport hanya saja di Indonesia khususnya di Jabodetabek belum terlalu memasyarakat.

Baca: Sopir Angkot Serbu Kantor DPRD Kota Ambon Gara-gara Jalan Ditutup Pedagang Pasar Mardika

"Kondisi pandemi saat ini memberikan peluang untuk mendorong jalan kaki, dan bersepeda untuk jarak yang terjangkau dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," kata Polana.

Ia mengungkapkan, untuk pengguna sepeda saat ini BPTJ tengah menyiapkan fasilitas bagasi gratis bagi pengguna Jabodetabek Residence Connexion ( JR Connexion ) yang membawa sepeda lipat.

"Dengan rencana tersebut, pengguna bus yang tinggal di kawasan Jabodetabek dapat membawa sepeda untuk digunakan pada tahapan first mile dan last mile setelah menggunakan angkutan umum massal," ujar Polana. (Tribun Network/har/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini